Ahli Gizi UM Surabaya: Ini Buah yang Baik Saat Buka Puasa Ramadhan

KOMPAS.com - Pemenuhan kebutuhan zat gizi harus dipenuhi selama menjalani puasa Ramadhan.

Pemenuhan zat gizi pada saat berbuka puasa adalah 30 persen untuk makan utama, 10 persen untuk takjil, 15 persen untuk selingan setelah tarawih, 30 persen untuk makan utama pada saat sahur, dan 15 persen untuk selingan sebelum imsak.

Baca juga: Praktisi RS Ubaya: Ibu Hamil Bisa Puasa Asalkan Asupan Tercukupi

Masalah gizi yang sering muncul pada saat puasa adalah anemia dan gizi kurang.

Jika masalah ini dibiarkan maka akan berdampak buruk pada saat bulan puasa Ramadhan, sehingga seseorang tidak bisa memanfaatkan momen Ramadan dengan maksimal.

Asupan vitamin dan mineral juga sangat penting disamping asupan energi. Selain itu, protein dan lemak yang memenuhi syarat juga sangat dibutuhkan.

Buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin (vitamin A, B1, B6, dan C), mineral serta serat pangan.

Ahli Gizi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Tri Kurniawati menyebut, vitamin dan mineral berperan dalam memelihara fungsi optimal proses metabolisme, dan memberi perlindungan terhadap proses oksidatif yang dapat menimbulkan radikal bebas.

"Asupan sumber bahan makanan yang penting pada saat berbuka dan memenuhi kebutuhan tubuh adalah asupan buah-buahan," ucap dia mengutip laman UM Surabaya, Kamis (23/3/2023).

Tri membagikan beberapa jenis buah yang baik dikonsumsi pada saat berbuka.

Menurut dia, salah satu buah yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa adalah buah yang memiliki rasa manis, seperti kurma.

Kurma atau madu adalah beberapa jenis makanan pembuka yang direkomendasikan.

Baca juga: Unesa Buka Jurusan S1 Kedokteran, Cek Daya Tampung 2023

"Buah kurma asli 70 persen mengandung gula yang bersifat alami (sukrosa dan fruktosa), mudah diserap tubuh dan cepat menghasilkan energi, sehingga bermanfaat untuk menormalkan kadar gula darah yang menurun saat puasa," jelas dia.

Buah kurma juga kaya akan kalsium, zat besi, vitamin K, asam folat, serta antioksidan (karoten, fenolik, antosianin, dan serat pangan).

Tri mengimbau untuk menghindari buah yag mengandung gas, seperti buah nangka dan durian.

Dia menyebut, buah yang mengandung gas tinggi dapat menyebabkan kembung dan perut terasa penuh, sehingga akan mengurangi asupan bahan makanan lainnya.

Dia juga menghimbau agar mengonsumsi buah yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang tinggi kadar airnya dapat mengatasi kekurangan cairan, vitamin, dan mineral saat berbuka.

Baca juga: Ini Jadwal Libur Awal Puasa dan Lebaran 2023 SD-SMA

"Buah dengan kadar air tinggi adalah semangka, jeruk, nanas, blewah dan sejenisnya," tukas dia