Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2023, 06:08 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Berpuasa saat Ramadhan menjadi salah satu kewajiban umat muslim yang harus dijalankan, kecuali pada perempuan yang berhalangan.

Salah satu yang menjadi pertanyaan bagi para perempuan adalah apakah ibu hamil tetap aman berpuasa?

Baca juga: Ini 10 Jurusan Kuliah Tersulit, Mau Daftar?

dr. Amir Fahad mengatakan, ibu hamil memang diberi keringanan untuk tidak berpuasa namun bukan berarti dilarang untuk berpuasa.

"Ibu hamil bukan berarti tidak boleh berpuasa tapi memberi keringanan jika dirasa saat berpuasa akan memberatkan kehamilan yang akan berdampak pada janin," ucap dia mengutip laman Unair, Rabu (22/3/2023).

Alumnus Program Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) tersebut memaparkan bahwa berpuasa pada dasarnya hanya memindahkan jam makan.

Biasanya jika tidak berpuasa pola makan akan terbagi menjadi makan pagi, siang, dan malam.

"Pada dasarnya puasanya hanya memindahkan jam makan, basicly semua orang boleh berpuasa. Porsi makan tetap, jumlah tetap, hanya jam saja yang digeser," jelas dia.

Amir menerangkan, ibu hamil tetap diperbolehkan berpuasa asalkan kebutuhan nutrisi dan asupan yang masuk ke dalam tubuh tercukupi dengan baik.

Seperti yang diketahui bahwa ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

"Kalau misal supply and demand jumlahnya tercukupi tidak ada masalah ibu hamil berpuasa," ucap Praktisi dari RS Ubaya dan RS Hermina tersebut.

Baca juga: Pakar UGM Ungkap Manfaat Puasa bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah saat ibu hamil memiliki penyakit penyerta seperti diabetes kehamilan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan lainnya.

"Asalkan ibu hamil bebas dari penyakit penyerta silakan boleh berpuasa," kata dr. Amir.

Ibu hamil harus mewaspadai dehidrasi saat puasa Ramadhan

Risiko dehidrasi dapat terjadi kepada orang yang berpuasa, termasuk ibu hamil.

Normalnya, manusia dalam 24 jam membutuhkan asupan cairan sebanyak dua liter. Jika dikonversi dalam takaran gelas menjadi delapan gelas setiap hari.

"Kalau puasa bisa saja dehidrasi jadi saat berpuasa asupan cairan harus tetap terpenuhi. Dua liter tidak harus habis dalam sekali minum, bisa diatur saat berbuka, setelah tarawih, mau tidur, dan saat sahur," ungkap dia.

Meski demikian, ada tanda-tanda dehidrasi yang harus diwaspadai oleh ibu hamil.

Tanda tersebut seperti rasa haus yang berlebihan dan produksi urin yang berkurang dengan ditandai perubahan warna menjadi lebih pekat.

Baca juga: 10 PTS Terbaik di Indonesia Versi SIR 2023, Ada Kampusmu?

"Kalau terjadi gejala seperti ini boleh puasa dibatalkan karena khawatir dehidrasi. Apalagi kalau ditambah gejala pusing berlebih dan pandangan berkunang seperti mau pingsan maka puasanya tidak boleh dipaksakan," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com