Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nabil, Santri Intelek yang Lulus dari Unej dengan IPK 3,61

Kompas.com - 20/03/2023, 17:30 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Jember (Unej) menggelar wisuda periode V tahun akademik 2022/2023 di Gedung Auditorium, Sabtu (11/3/2023).

Salah satu wisudawan yang dikukuhkan oleh Rektor adalah Nabil Nabhan yang merupakan lulusan Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Baca juga: Ini 10 Jurusan Kuliah Tersulit, Mau Daftar?

Nabil begitu dia disapa adalah salah satu dari 31 lulusan dengan pujian (cumlaude) di Unej. Nabil mencetak Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,61.

Tak hanya memiliki prestasi akademis, Nabil juga punya segudang prestasi lain.

Mulai dari juara pertama Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat FMIPA Universitas Jember, juara pertama Lomba Esai Tingkat Nasional (LETN) tingkat nasional di UIN Walisongo Semarang, dan lainnya.

Di bidang non akademis sebut saja sebagai peserta mobility program di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, mengikuti International Summer Course di Feng Chia University, Taiwan, hingga terpilih sebagai 7 start-up terbaik se Jawa Timur-Bali versi New Energy Nexus Indonesia.

Satu lagi, Nabil yang mondok di Pondok Pesantren Al Jauhar Jember ini adalah juga hafiz Al Quran.

Menurut Nabil, mencari ilmu agama dan ilmu dunia bisa seiring sejalan bahkan keduanya saling melengkapi.

Prinsip ini tak lepas dari didikan orangtuanya yang menekankan anak-anaknya untuk disiplin menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum.

Keduanya memfasilitasi anak-anaknya dengan menyediakan buku-buku seperti ensiklopedia Al Quran, shahih muslim, dan buku-buku lainnya.

Ayah Nabil adalah guru di SMPN 2 Pengantenan Pamekasan.

Baca juga: Kisah Satu Keluarga yang Sukses Lulus dari Pendidikan Dokter

"Abah selalu berpesan agar anak-anaknya menjadi santri yang intelek dan intelek yang santri. Tiap pagi sebelum berangkat sekolah, saya dan saudara-saudara saya diwajibkan untuk belajar kitab-kitab fikih seperti Safinatun Najah, Sullam Taufiq, dan Fathul Qarib dan lainnya," tutur dia mengutip laman Unej, Senin (20/3/2023).

Setelah pulang sekolah, dia juga selalu dibiasakan untuk belajar agama lagi di madrasah setempat.

Kemudian malamnya setelah sholat Isya belajar lagi kitab fiqih.

"Setelah itu baru saya beralih belajar pelajaran sekolah. Bahkan saya tak boleh beraktivitas di luar rumah sebelum menyelesaikan setoran hafalan Al Quran kepada Abah," jelas dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com