Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2023, 13:50 WIB
|

KOMPAS.com - Selama ini, rokok masih menjadi permasalahan di masyarakat. Perilaku hidup tidak sehat atau merokok banyak dilakukan kaum laki-laki maupun perempuan.

Namun, merokok jika dilakukan sejak usia 11 tahun atau bahkan lebih muda lagi, maka akan lebih cenderung menjadi perokok berat dan merokok secara teratur daripada perokok yang mulai merokok pada usia yang lebih tua.

Jika laki-laki merokok itu sudah menjadi hal yang biasa dilakukan. Tetapi jika perempuan merokok akan dianggap bukan hal yang biasa. Bahkan ada yang meyakini itu menentang norma masyarakat.

Terkait hal itu, mahasiswa Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), Diah Wijayanti Sutha melakukan penelitian.

Baca juga: Kuliah Umum UGM: Limbah Tambang Freeport Diolah Jadi Bahan Konstruksi

Penelitian di Sampang Madura

Ia meneliti perilaku merokok yang dilakukan oleh remaja perempuan di Kecamatan Sampang, Madura. Dari 955 pelajar yang terlibat dalam penelitian tersebut ditemukan 11 pelajar putri atau 1,2 persen yang merokok.

"Tercatat sebanyak 335 atau 35,1 persen pelajar remaja laki-laki yang mempunyai perilaku merokok dan sebanyak 11 orang atau 1,2 persen pelajar perempuan yang mempunyai perilaku merokok," ujarnya dalam ujian terbuka promosi doktor di auditorium FKKMK UGM, Kamis (9/3/2023) dikutip dari laman UGM.

Adapun judul disertasinya ialah "Perilaku Merokok pada Remaja Perempuan di Kecamatan Sampang Madura". Menurutnya, pelajar yang mempunyai perilaku merokok paling banyak berada di usia 11-15 tahun.

Khusus pada perilaku merokok yang dilakukan oleh remaja 227 perempuan paling banyak dilakukan oleh pelajar di usia 15-19 tahun.

"Remaja perempuan yang memiliki perilaku merokok paling banyak berada di tingkat pendidikan SMP-sederajat dengan uang saku per harinya di atas Rp 10.000," jelasnya.

Faktor penyebab remaja perempuan merokok

Tentu, hal ini karena beberapa hal. Salah satunya karena kurangnya pengetahuan bahaya rokok, kandungan rokok, adiktif rokok dan efek rokok bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar perokok.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber UGM
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+