KOMPAS.com - Ramai di dunia Twitter terkait komika Soleh Solihun curhat masalah dugaan pungutan di salah satu sekolah negeri menengah di Bandung.
Soleh membuat cuitan dan foto selebaran milik salah satu anggota keluarganya yang mempertanyakan dana sumbangan sekolah.
Surat dari sekolah yang ditujukan pada orangtua murid itu untuk membayar sumbangan peningkatan mutu pendidikan (SPMP).
Di surat tersebut, sumbangan itu disebut untuk membiayai kegiatan yang tak terbiayai oleh BOS dan BOPD.
Dalam surat tersebut, tak ada angka sumbangan karena beberapa bagian surat disensor. Hanya ada keterangan sumbangan bisa dicicil.
Baca juga: 4 Kebijakan Dana BOS Tahun 2023, Apa Saja?
Namun Soleh menyentil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang sebelumnya melarang ada pungutan di sekolah negeri.
"Dapat kabar dari keponakan di bandung. padahal kata kang @ridwankamil tak boleh ada pungutan apapun di sekolah negeri," ujar Soleh dikutip dari Twitter pada Kamis, (9/3/2023).
Cuitan Soleh Solihun itu pun mendapat beragam komentar dari warganet.
Tak sedikit tenaga pendidik yang membenarkan bahwa dana dari pemerintah memang tak cukup untuk membiayai sejumlah dana operasional sekolah.
Seperti menggaji guru honorer, petugas kebersihan, hingga membeli alat tulis.
Baca juga: 8 Platform Bisa Diakses Akun Belajar.id, Dana BOS hingga Rapor Pendidikan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.