KOMPAS.com - Sejumlah penelitian yang dilakukan para ahli di Amerika serikat menyebutkan bahwa jam masuk sekolah dapat memengaruhi capaian akademik para siswa, khususnya siswa SMP dan SMA.
Para ahli menyebutkan bahwa anak-anak usia sekolah cenderung tidur lebih lambat dan harus bangun lebih awal untuk berangkat ke sekolah. Hal ini menyebabkan mereka kekurangan tidur yang cukup parah.
American Academy of Pediatrics dalam penelitiannya tahun 2017 menjelaskan bahwa pelajar usia remaja dengan kekurangan jam tidur menjadi masalah kesehatan masyarakat. Untuk itu, mereka merekomendasikan agar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dimulai setelah pukul 8.30 pagi.
Baca juga: Psikolog UGM: Masuk Sekolah Pukul 5.30 Pagi Berdampak Buruk bagi Siswa
Penulis buku "The Sleep-Deprived Teen: Why Our Teenagers Are So Tired, And How Parents and Schools Can Help Them Thrive", Lisa L. Lewis menyebutkan bahwa ada peningkatan yang cukup signifikan dari jam masuk sekolah setelah pukul 8.30.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari aspek nilai, tingkat kehadiran, dan tingkat kelulusan yang naik dengan cukup signifikan.
Tidak hanya dalam hasil akademik, jam masuk sekolah yang lebih lambat juga menunjukkan sejumlah manfaat lainnya bagi pelajar. Berikut merupakan beberapa manfaat dari jam masuk sekolah yang lebih lambat:
Baca juga: Burnout Bisa Sebabkan Kematian, Dosen UM Sebut 4 Cara Mengatasinya
Usia remaja pada dasarnya membutuhkan delapan hingga sepuluh jam tidur setiap malam. Namun pada kenyataannya, hampir 60 persen siswa SMP dan lebih dari 70 persen siswa SMA tidak memiliki cukup tidur di malam hari.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh menurut Centers for Disease Control and Prevention AS ini, perubahan pada "dorongan tidur" dalam tubuh dan pelepasan hormon tidur melatonin yang tertunda membuat remaja lebih sulit untuk tertidur lebih awal.
“Penelitian menunjukkan bahwa ketika sekolah dimulai lebih siang, para pelajar akan mendapatkan lebih banyak waktu tidur,” ujar Shelby Harris, seorang psikolog tidur dan profesor klinis di Albert Einstein College of Medicine, dilansir dari US News & World Report.
Memiliki lebih banyak waktu tidur akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental yang lebih baik yang di dalamnya termasuk penurunan tingkat depresi dan kecemasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.