Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UMM Inovasi Knalpot Ramah Lingkungan

Kompas.com - 04/03/2023, 13:24 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini, sebagian besar kendaraan bermotor masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari fosil.

Akibatnya, pencemaran udara masih terjadi hingga menyebabkan emisi gas rumah kaca. Jika tak ditangani, maka bisa membuat kerusakan lapisan ozon.

Terkait hal itu, Yuan Rafika, mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama timnya merancang inovasi untuk mengurangi emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

Alat tersebut diberi nama Exhaust Carbon Filter. Yakni berupa knalpot yang dapat menyaring gas karbon dioksida (CO2) kemudian diubah menjadi oksigen.

Baca juga: Produk dari Limbah Kotoran Sapi Ini Hasil Inovasi Tim Riset ITB

Menurutnya, senyawa yang dihasilkan melalui penyaringan tersebut adalah oksigen dan senyawa organik yang dapat dibuang secara langsung tanpa mencemari lingkungan.

"Sistem kerjanya sebenarnya terinspirasi dari sistem fotosintesis pada tumbuhan," ujarnya dikutip dari laman UMM, Jumat (3/3/2023).

Karena dengan sistem itu maka CO2 dengan bantuan air dan sinar matahari diubah menjadi glukosa dan oksigen yang dilepas ke alam.

Selain itu, dengan mengadopsi sistem fotosintesis tersebut, air nanti akan bereaksi dengan CO2 menggunakan bantuan sinar matahari yang digantikan dengan sistem listrik pada aki.

Adapun jumlah air yang dapat ditampung pada knalpot yakni berkisar 100 ml untuk jarak tempuh satu hingga dua jam perjalanan.

Baca juga: Mahasiswa PPNS Inovasi Kapal Pencalang yang Dilengkapi Teknologi Modern

Durasi ini akan terus dikembangkan karena sifat air yang mudah menguap, juga melihat kondisi knalpot yang mudah panas.

Untuk saat ini, fitur yang direncanakan ada pada knalpot tersebut adalah peredam suara sesuai ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan filter gas CO2.

"Nantinya, kami terus mengembangkan exhaust carbon filter ini dengan menambahkan fitur-fitur baru sesuai standar, agar produk yang dihasilkan semakin unggul dan banyak peminatnya," jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sasaran dari produknya itu ialah para pemilik kendaraan umum yang ada di Indonesia.

Rafika dan timnya berharap, hadirnya inovasi ini menjadi langkah awal untuk perubahan Indonesia menjadi lebih baik terutama dalam aspek lingkungan.

Tetunya, Indonesia harus bergerak maju untuk perubahan yang lebih baik. Salah satunya dengan menggunakan knalpot ramah lingkungan ini.

Baca juga: Mahasiswa Undip Inovasi Biodisel dari Minyak Jelantah, Raih Medali Perak di Thailand

"Semoga jika sudah rampung, knalpot ini dapat diproduksi masal dan diperjual belikan untuk masyarakat umum," harap Rafika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com