KOMPAS.com - Salah satu alat indera manusia yang penting ialah mata. Dengan mata, seseorang bisa melihat kehidupan yang ada di dunia ini.
Dokter Indra Tri Mahayana, Ph.D., Sp.M., dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan penjelasan terkait mata.
Dalam Bincang Sehat RAISA (Radio Indonesia Sehat), Selasa (21/2/2023), dr. Indra menjelaskan bahwa mata manusia normal punya 2 fotoreseptor.
Adapun fotoreseptor itu berguna untuk mendeteksi gelap terang dan mendeteksi warna merah, hijau, dan biru.
Baca juga: Dosen FKKMK UGM: Seperti Ini Ciri Thalasemia dan Pengobatannya
Namun jika mata tidak bisa mendeteksi warna merah, hijau, biru, atau ketiganya, maka kondisi tersebut dinamakan buta warna.
Dijelaskan, buta warna bisa terjadi karena bawaan dan dapatan.
Buta warna bawaan berarti seseorang terlahir dengan buta warna, entah warna merah, hijau, atau biru.
"Namun biasanya yang paling banyak adalah buta warna merah atau hijau, sedangkan buta warna biru adalah kasus yang paling sedikit ditemui," ujar dr. Indra dikutip dari laman FKKMK UGM.
Untuk buta warna dapatan bisa terjadi karena penyakit tertentu, misalnya peradangan pada optik neurotis.
"Jika buta warna bawaan tidak bisa disembuhkan, buta warna dapatan mungkin bisa sembuh jika penyakit asalnya diatasi," imbuh dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.