Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Undip Inovasi Biodisel dari Minyak Jelantah, Raih Medali Perak di Thailand

Kompas.com - 23/02/2023, 08:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Inovasi menarik coba dilakukan oleh tim dari mahasiswa Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (FT Undip).

Para mahasiswa tersebut membuat biodiesel berbahan minyak jelantah dengan menggunakan katalis heterogen bifungsional CaO/Fe2O3.

Menurut ketua tim, Silvia Ariyani, meski penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun pihaknya coba memanfaatkan limbah-limbah cangkang telur ayam untuk memperoleh katalis CaO.

"Kemudian proses pembuatan biodiesel dilakukan dengan metode esterifikasi-transesterifikasi simultan, yang artinya proses berlangsung dalam 1 reaktor sehingga lebih efisien dari waktu dan biaya," ujarnya dikutip dari laman Undip, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Mahasiswa KKN UNY Inovasi Keripik Batang Pisang, Begini Cara Buatnya

Silvia bersama 5 rekan lainnya, yakni Muhammad Thariq Thirafi, Intan Permatasari Abriyanto, Raga Bimantoro, Devintya Wu Meyli dan Lutfi Lubihanto.

Mereka melakukan penelitian tersebut bersama dosen pembimbing Prof. Dr. Ir. Luqman Buchori ST., MT., IPM.

Raih medali perak di Thailand

Ternyata, inovasi tersebut berhasil menorehkan prestasi dan meraih medali perak pada ajang bergengsi berskala internasional.

Yakni Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2023.

Adapun Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2023 merupakan rangkaian acara dari kompetisi internasional Thailand Inventors’ Day 2023.

Kompetisi itu diselenggarakan oleh National Research Concil of Thailand (NRCT) Ministry Higher Education, Science, Research and Innovation pada 2-6 Februari 2023 di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC).

Penghargaan medali perak tersebut didapat di kategori Green Technology, Biofuels, Textile and Chemical Industry yang diikuti oleh 24 negara dengan 456 inovasi, dimana Indonesia mengirimkan 92 inovasi terbaiknya.

Baca juga: Mahasiswa UMM Inovasi Kompor Surya, Siap Dukung Darurat Bencana

Selain itu, pihaknya telah melakukan penelitian selama kurang lebih 4-6 bulan di UPT laboratorium terpadu Undip, kemudian menganalisa dan mengolah hasil yang diperoleh.

"Lalu kami mempersiapkan berkas serta persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti lomba ini, mulai dari mencari sponsor, menyiapkan prototype, mengurus persyaratan keberangkatan dan lain-lain," jelas Silvia.

Pesan pada mahasiswa lain

Dari prestasi tersebut, dia berpesan kepada generasi muda Undip lainnya untuk:

1. terus bersemangat menorehkan prestasi

2. menggali ilmu baru

3. mencari pengalaman dengan mengikuti berbagai lomba

"Jangan malu dan takut untuk bertanya kepada kakak tingkat yang lebih dulu terjun di ajang perlombaan," pesan dia.

Baca juga: Mahasiswa Unair Inovasi Brem Kulit Durian, Raih Medali Emas di Thailand

"Untuk mahasiswa tingkat akhir, maksimalkan waktu yang ada sebelum menyesal karena tidak memanfaatkan kesempatan selama menjadi mahasiswa. Ayo harumkan nama Undip hingga kancah internasional," ajak Silvia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com