Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Platform Edukasi Ini Siap Ajarkan Bahasa Inggris untuk Anak Indonesia

Kompas.com - 21/02/2023, 19:09 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Daya saing internasional menjadi bekal untuk menghadapi masa depan. Penguasaan bahasa asing pun penting menjadi dasar untuk peningkatan daya saing.

Sayangnya, masih banyak yang terkendala untuk maju bersaing karena berbagai keterbatasan, terutama dalam hal biaya, kualitas edukasi, dan keberadaan tenaga ajar yang profesional.

Baca juga: Beasiswa DSA bagi SMA-S1, Ada Bantuan Rp 3,6 Juta Per Semester

Berdasarkan laporan World Bank, anak yang telah terbiasa menggunakan bahasa asing di lingkungan sekolah akan lebih menikmati pengalaman belajar 1.

Namun, jika sistem belajar yang mengharuskan anak untuk belajar dalam bahasa yang kurang dikuasai, hal ini berdampak pada minat belajar yang menurun.

Hal ini tergambar dari data bahwa 37 persen siswa yang memiliki pendapatan rendah menengah tidak diajarkan bahasa yang mereka pahami. Dan seringkali, mengikuti Pendidikan Multi Bahasa Berbasis Bahasa Ibu (MTB-MLE) itu mahal dan berat.

Menjawab gap tersebut, platform Edukita siap memberi pengalaman belajar internasional lewat pendidikan bahasa Inggris yang efektif dan lebih terjangkau bagi anak di seluruh Indonesia.

Kehadiran guru penutur asli (native) dengan pengalaman mengajar English as Second Language (ESL) memberikan pengalaman belajar yang lebih modern (bukan hafalan), interaktif dan menyenangkan karena akan membiasakan anak dalam bertutur bahasa asing dan melibatkan anak dalam banyak hal.

CEO & CoFounder Edukita, Peter Gumulia menjelaskan, Edukita dimulai dengan keyakinan bahwa semua anak Indonesia bisa lebih kompetitif secara internasional untuk menjawab tantangan era revolusi industri 4.0.

Hal ini dapat dimulai dari kompetensi berbahasa Inggris, baik dalam menulis, berbicara, hingga mengekspresikan ide atau opini.

"Sayangnya, banyak program berkualitas yang sulit dijangkau dari segi biaya dan fokus untuk menaikkan nilai/ lulus ujian, bukan membangun kompetensi yang dapat digunakan seumur hidup," ucap dia dalam keterangannya, Selasa (21/2/2023).

Peter yang merupakan alumni Harvard Business School melalui jalur LPDP, meninggalkan karir sebagai Vice President di salah satu perusahaan teknologi di Indonesia untuk fokus mengembangkan Edukita.

Peter melanjutkan, dirinya percaya bahwa belajar adalah proses eksplorasi untuk dapat membuka wawasan, mengasah kemampuan berpikir kritis mandiri dan mendukung terbentuknya kompetensi yang berguna bagi setiap individu sesuai dengan tantangan zaman.

Pihaknya berupaya menghadirkan platform yang memberikan pembelajaran yang berkualitas, modern dan lebih terjangkau dari segi biaya.

"Fokus pada pengalaman belajar yang biasanya ditemukan di sekolah internasional, kami berharap Edukita bisa mendorong anak-anak Indonesia untuk semakin berkembang dan menemukan potensi mereka," tutur dia.

Baca juga: 10 Jurusan Unand Punya Daya Tampung Besar di SNBP 2023

Selain tenaga pengajar profesional dan kurikulum internasional yang mengacu pada CEFR dari Eropa dan ACTFL dari Amerika Serikat, Edukita senantiasa menerapkan metode progressive learning untuk lebih melatih perkembangan anak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com