Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Matematika Kerap Tak Disukai Anak, Bagaimana Agar Belajar Pelajaran Ini Lebih Menyenangkan?

Kompas.com - 14/02/2023, 17:01 WIB

KOMPAS.com – Bukan rahasia lagi jika matematika kerap menjadi mata pelajaran yang menakutkan bagi para siswa di sekolah karena dirasa sulit. Bahkan, tak sedikit orangtua yang rela membayar bimbingan belajar (bimbel) matematika untuk anak demi mendapatkan nilai yang memuaskan.

Meski demikian, bukan berarti anak-anak bisa langsung suka dengan matematika. Pasalnya, dibutuhkan metode pengajaran tepat dan menyenangkan agar anak-anak tertarik memahami materi yang diberikan oleh guru. Terlebih, setiap anak memiliki kemampuan akademis dan kondisi belajar yang berbeda-beda.

Sebagai informasi, matematika adalah bidang ilmu yang berasal dari bahasa Yunani Kuno, máth?ma, yang berarti pengetahuan, pemikiran, pengkajian, dan pembelajaran.

Bidang ilmu tersebut mencakup studi tentang beragam topik, mulai dari bilangan (aritmetika dan teori bilangan), rumus dan struktur terkait (aljabar), bangun dan ruang tempat mereka berada (geometri), hingga besaran serta perubahannya (kalkulus dan analisis).

Anak telah diperkenalkan pelajaran matematika sejak awal masa belajarnya. Kelak di masa depan, matematika akan sering diterapkan pada berbagai bidang ilmu lainnya yang dibutuhkan pada masa depan, seperti ilmu alam, kedokteran, keuangan, ilmu komputer, hingga ilmu sosial.

Baca juga: Bantu Anak Belajar Matematika dan Bahasa Inggris, Kumon Agendakan Kelas Coba Gratis

Sebagai contoh, dalam ilmu kedokteran, seorang dokter harus mampu menghitung dosis obat yang diberikan kepada pasien.

Sedangkan dalam bidang keuangan, seorang akuntan harus mampu menghitung jumlah pemasukan dan pengeluaran perusahaan agar kas tetap stabil.

Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat anak menyukai pelajaran matematika sedini mungkin. Akan tetapi, tak sedikit guru di sekolah yang hanya berorientasi pada konten dan penyelesaian materi.

Padahal, anak pada usia dini sangat mudah menyerap ilmu baru. Untuk alasan itulah dibutuhkan metode belajar matematika yang lebih mudah, cepat, dan menyenangkan.

Pendiri Surya Institute, Profesor Yohannes mengatakan bahwa tidak ada anak yang bodoh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+