Berdiri 30 Tahun, Sekolah Citra Indonesia Tak Bedakan Siswa Normal dan Berkebutuhan Khusus

KOMPAS.com - Sekolah Citra Indonesia telah berdiri selama 30 tahun. Tepatnya pada tahun 1992.

Sekolah yang terletak di daerah Bintaro ini telah mencetak alumni-alumni yang sukses di dunia kerja maupun usaha.

Baca juga: Bobol Rekening Lewat WhatsApp, Dosen Unair: Pelaku Incar Pengguna HP Android

Salah satu anak pendiri Sekolah Citra Indonesia, Chikita Rosemarie mengatakan, sekolah ini tak membedakan siswa normal maupun berkebutuhan khusus. Jadi semua siswa dipandang sama.

"Jadi dulu ibu bangun sekolah tujuannya seperti itu, tidak ada pembeda, antara siswa yang normal dan punya kebutuhan khusus. Kita terapkan sampai sekarang," tutur dia kepada Kompas.com, Sabtu (11/2/2023).

Dia mengaku, saat membangun sekolah ini, ibunya tidak memiliki latar belakang Sarjana Pendidikan maupun Sarjana Psikologi.

Namun, karena memiliki jiwa sosial yang tinggi di lapangan, pada akhirnya dibangun lah Sekolah Citra Indonesia.

"Dari pengalaman di lapangan, jadi ibu saya bangun sekolah ini dari nol," jelas dia.

Dia memastikan, tidak ada sikap bullying atau kekerasan selama sekolah ini berdiri.

Itu karena, yayasan maupun guru terus memberikan cinta dan kasih sayang satu sama lain.

"Kami pastikan tidak ada, meski di sini campur (siswa normal dan berkebutuhan khusus)," tutur dia.

Saat ini, sudah ada 10 kelas di Sekolah Citra Indonesia. Mulai dari TK sampai jenjang SMP.

"TK ada satu kelas, SD ada 6 kelas, dan SMP ada 3 kelas. Setiap tahun penerimaan siswa, kita terima 15 orang. Sebanyak 20 persen siswa yang mendaftar dari yang berkebutuhan khusus," tegas dia.

Baca juga: Acuan PPDB 2023, Ini 10 SMA Terbaik di Jawa Timur

Salah satu pengurus Yayasan Citra Indonesia sekaligus Ketua Panitia kegiatan Open House PSB 2023, Brian Anggradio mengatakan, Sekolah Citra Indonesia selama 30 tahun berdiri telah menorehkan prestasi di berbagai bidang mulai dari akademik hingga seni.

Sekolah Citra Indonesia berhasil menjadi "rumah" bagi anak-anak dalam belajar dan menimba ilmu bagaimanapun latar belakang mereka.

"Mulai dari mereka yang dikategorikan sebagai anak yang "normal" hingga yang didiagnosa sebagai anak berkebutuhan khusus (ABK)," ungkapnya.

Demi membuka penerimaan siswa baru, Sekolah Citra Indonesia berusaha mengumpulkan semua keluarga besar Sekolah Citra Indonesia mengadakan lomba menggambar untuk level TK, mengundang dan memprakarsai ikatan alumni.

Baca juga: Mengenal Aqiilah, Wisudawan Sarjana Terbaik Unpad

"Hari ini kita lakukan untuk menyebarluaskan kepada masyarakat mengenai kiprah kami," tukas dia.