Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2023, 18:01 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Berbagai penelitian menyebutkan kemampuan literasi siswa Indonesia terus menurun. Setidaknya sejak 14 tahun terakhir. Berujung pada learning loss dan diperparah oleh kondisi pandemi sepanjang 2020-2021 lalu.

Pendidik sekaligus Ketua Kampus Pemimpin Merdeka (KPM), Rizqy Rahmat Hani mengatakan, bahkan menurut SMERU Research Institute, banyak siswa yang sekolah tapi tidak belajar.

“Saya merasa dulu ketika mengajar baik-baik saja, kejar materi, kejar tayang. Ternyata yang saya kira membuat kompetensi naik, setelah ada penelitian, banyaknya materi tidak berbanding lurus dengan kompetensi murid, too much too fast,” ungkap Rizqy saat peluncuran program beasiswa, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Beasiswa bagi Guru ke Jepang 2023, Uang Saku Rp 16 Juta Per Bulan

Berupaya meningkatkan literasi siswa, KPM yang merupakan salah satu unit operasi Yayasan Guru Belajar (YGB), meluncurkan program beasiswa Tetap Belajar di Kabupaten Probolinggo. Program ini berkolaborasi dengan Yayasan Lari Nusantara (NusantaRun) dan Komunitas Guru Belajar Nusantara.

Rizqy menjelaskan, nantinya program Tetap Belajar akan berlangsung selama setahun. KPM akan mendampingi proses belajar kepala sekolah, guru, hingga orangtua murid. Murid juga akan mendapatkan media pembelajaran.

Program ini akan diberikan secara gratis untuk sepuluh sekolah dasar terpilih di Kabupaten Probolinggo. Tidak hanya mendapatkan modul, peserta juga akan mendapatkan pendampingan secara daring dan luring, memperoleh kesempatan publikasi penulisan praktik baik, dan beasiswa konferensi Temu Pendidik Nusantara X.

Sri Agus Indaryati, Kabid Pembina SD Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, berharap, program Tetap Belajar berdampak pada semangat belajar murid-murid di kabupatennya.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 Brunei Darussalam 2023, Kuliah Gratis-Tunjangan Bulanan

“Kesempatan ini jangan dibuang-buang. Saya ingin Bapak/Ibu guru punya ilmu yang setinggi-tingginya. Apa yang disampaikan oleh Bu Yulia tadi luar biasa. Belum tentu dimiliki oleh Bapak/Ibu guru yang hadir pada siang hari ini dan Bapak/Ibu guru di Kabupaten Probolinggo pada umumnya,” tukas Sri.

Sementara itu Yulia Rahmawati, guru SD Negeri Krejengan Kab. Probolinggo, membagikan praktik baiknya.

Dia menceritakan pengalamannya saat mengikuti Kolaborasi Literasi Bermakna tahun 2019, program milik YGB.

Setelah mengikuti program tersebut, Yulia mengaku mendapatkan banyak ilmu untuk memberikan pembelajaran yang bermakna. Sehingga kompetensi literasi dan numerasi murid meningkat.

Yulia mengungkapkan, dirinya berhasil menumbuhkan minat belajar dari dalam diri murid.

Baca juga: Mahasiswa RI Korban Gempa Turkiye: Apartemen Hancur, Susah Cari Makan

“Mereka berangkat ke sekolah tanpa paksaan lagi. Orangtua juga jadi lebih peduli pada kemajuan belajar anaknya,” tuturnya.

Yulia sendiri mendapatkan kesempatan untuk menjadi pembicara di berbagai konferensi pendidikan dan akan menjadi koordinator program Tetap Belajar Kabupaten Probolinggo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com