KOMPAS.com - Penasihat Dharma Wanita (DWP) Kementerian Agama Eny Retno Yaqut meminta Kantor Urusan Agama (KUA) untuk bisa mencegah pernikahan anak.
Langkah yang dilakukan, yakni KUA bisa menerjunkan penyuluh-penyuluh agama yang dimilikinya bisa terjun ke sekolah.
Baca juga: Cek Syarat dan Cara Daftar S1 Unhan 2023, Kuliah Gratis Lulus Jadi TNI
Demi terjun ke sekolah, KUA bisa bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.
Hal itu demi bisa membagikan modul-modul pencegahan kawin dini kepada remaja di sekolah, kemudian dimasukkan ke salah satu media pembelajaran.
"Jadi kita harus jemput bola. Enggak bisa lagi kita mengharapkan remaja datang ke KUA untuk konsultasi," ucap dia mengutip laman Kemenag, Selasa (7/2/2023).
Saat ini, anak-anak Indonesia lebih suka melansir situs website untuk memperoleh informasi yang diinginkan.
"Untung jika website-nya benar, takutnya mereka membaca dari website yang salah," imbau Eny.
Dia mengaku, banyak sekali permasalahan yang ditemui di KUA jika menghadapi cegah kawin anak ini.
"Kalau disetujui salah, artinya dispensasinya tinggi. Kalau tidak disetujui juga menjadi masalah lagi," tegas dia.
Baca juga: 15 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2023
Sebab, anak hasil hubungan pernikahan dini bila sudah terlanjur lahir, maka akan menimbulkan masalah baru dengan pencatatan maupun lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.