KOMPAS.com - Salah satu permainan tradisional dari luar negeri, lato-lato kini sedang viral di Indonesia. Banyak orang mulai dari anak kecil hingga orangtua senang dengan lato-lato.
Hanya saja, permainan ini punya manfaatnya. Tetapi ada juga sisi negatif atau berbahaya jika dimainkan.
Melansir akun resmi Instagram Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Selasa (31/1/2023), dijelaskan mengenai sejarah lato-lato, manfaat dan bahayanya.
Lato-lato adalah permainan tradisional yang berasal dari luar negeri. Dulunya, pertama kali dimainkan oleh anak-anak di wilayah Britania, Amerika Serikat pada 1960-an.
Dengan sebutan Klackers Balls atau Clackers Balls, pada awal munculnya lato-lato itu material yang digunakan ialah bahan tempered glass atau kaca Kristal.
Baca juga: Mengapa Anak Perlu Divaksin? Simak Penjelasan Disdik DKI
Hingga akhirnya FDA Amerika Serikat sempat melarang lato-lato pada tahun 1971. Permainan ini dianggap berbahaya karena mudah pecah dan melukai anak-anak.
Kemudian, lato-lato mulai masuk ke Indonesia pada 1990-an dengan nama Tek-Tek/ Katto-Katto, mainan ini populer dimainkan oleh anak-anak Indonesia.
Untuk bentuk mainan tidak berubah, hanya saja tidak menggunakan kaca temper, tetapi dengan material plastik polimer/flate.
1. Melatih fokus dan konsentrasi
2. Melatih gerak motorik anak dan koordinasi kognitif
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.