KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Suryani mengatakan, remaja sangat berisiko mengalami kecanduan internet.
Hal ini disebabkan kelompok remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan kontrol diri yang masih minim.
Baca juga: Rekrutmen SIPSS Polri 2023 untuk Lulusan D4, S1, dan S2, Ayo Daftar
Dalam penelitiannya, Prof. Suryani menyebutkan, sekitar 45 persen remaja yang ia teliti di Kota Bandung menggunakan internet lebih dari enam jam sehari.
Penggunaan internet yang lama tersebut adalah untuk kesenangan, bukan untuk kepentingan belajar.
"Ini masalah yang sangat serius," ucap Prof. Suryani dalam keterangan resminya, Jumat (27/1/2023).
Kecanduan tersebut dapat memberikan sejumlah dampak negatif bagi remaja, seperti menurunkan minat belajar, perubahan mental dan perilaku, ketidakseimbangan emosi, halusinasi, hingga gangguan jiwa berat.
Selain penggunaan internet dalam jangka waktu yang terlalu lama, efek negatif internet ini juga dapat berasal dari paparan informasi yang tidak tepat.
Prof. Suryani pun menyayangkan bahwa di Indonesia, kecanduan internet ini belum dianggap sebagai masalah yang serius.
"Ini perilaku addiction sebenarnya. Dampaknya bisa lebih parah dari narkoba," ujar Guru Besar Keperawatan Jiwa ini.
Penelitian yang dilakukan Prof. Suryani sendiri telah berlangsung selama tiga tahun di sejumlah sekolah di Jawa Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.