Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2023, 17:25 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia melalui implementasi Kurikulum Merdeka.

Kurikulum tersebut dirancang secara matang dan diselaraskan dengan berbagai program Merdeka Belajar, seperti Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan, berbagai program pelatihan guru, hingga Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa baru (SNPMB).

Baca juga: Berperan Jadi Pakar Mikologi, Kemendikbud: Christine Hakim Ukir Prestasi Internasional

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menjelaskan Kurikulum Merdeka dibuat sebagai kerangka yang fleksibel dan memerdekakan guru, tenaga pendidik, hingga peserta didik.

Maka, implementasi Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan visi-misi dan fasilitas yang dimiliki satuan pendidikan serta kebutuhan belajar murid di seluruh pelosok negeri.

"Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di semua satuan pendidikan dan di semua daerah dengan beragam kondisi," kata dia dalam keterangannya, Jumat (27/1/2023).

Sekolah dan madrasah yang ada di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat menjadi contohnya.

Anindito menyampaikan banyak praktik baik yang sudah diterapkan madrasah dan sekolah di Lombok Tengah, terutama dalam pembelajaran terdiferensiasi untuk literasi membaca.

"Praktik baik tersebut mencerminkan esensi dari Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid," ungkap Anindito.

Pada kesempatan yang sama, Lalu Pathul Bahri, Bupati Kabupaten Lombok Tengah mengungkapkan transformasi pembelajaran yang diusung pemerintah pusat selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Salah satu transformasi pembelajaran melalui implementasi Kurikulum Merdeka secara langsung mendukung visi Kabupaten Lombok Tengah untuk mewujudkan masyarakat yang beriman, sejahtera, bermutu, dan berbudaya (Bersatu Jaya).

Baca juga: Muhammadiyah Tambah 1 Universitas Lagi di Sulawesi Selatan

"Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan yang lebih besar kepada guru untuk memperkuat kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa. Keterampilan ini merupakan fondasi belajar yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Semakin baik kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa, maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa itu di masa depan," ungkap dia.

Dorong Kurikulum Merdeka

Fokus pada materi esensial, salah satu karakter utama Kurikulum Merdeka, juga menjadi penggerak upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Karakter ini memberi ruang bagi guru untuk menyelenggarakan pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran yang dapat diselaraskan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan belajar murid.

Di sisi lain, karakter ini memerdekakan guru dari beban mengajarkan banyak materi.

Selain itu, capaian pembelajaran tidak lagi ditentukan per tahun, melainkan per fase, sehingga guru punya waktu yang lebih panjang dalam memahamkan materi pada murid.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com