Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Imam Farisi
Dosen

Dosen FKIP Universitas Terbuka

Peran Pendidikan Jarak Jauh Era Transformatif

Kompas.com - 27/01/2023, 13:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pertama, meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK). Data BPS 2017—2022 menunjukkan APK yang terus menurun dari jenjang pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi.

APK jenjang SMP/Sederajat turun 15,68 persen menjadi 91.55 persen; APK jenjang SM/Sederajat kembali mengalami penurunan 7,76 persen menjadi 83,79 persen; dan APK PT juga mengalami penurunan secara signifikan sebesar 53,19 persen menjadi 30,60 persen (BPS-RI, Susenas 2003-2022).

Kedua, menurunkan Angka Putus Sekolah/Kuliah (APS/K). Seperti halnya APK, APS/K jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi juga mengalami kenaikan secara signifikan dari 2019—2021.

Statistik Pendidikan 2021 mengungkap bahwa setelah 76 tahun Indonesia merdeka, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih didominasi oleh penduduk berpendidikan rendah (BPS, 2021a).

Data BPS 2019—2022 menunjukkan APS jenjang SD/Sederajat masih rendah yaitu 0,71 persen. APS jenjang SMP/Sederajat naik 6.29 persen menjadi 6.99 persen; dan APS SMA/Sederajat kembali mengalami kenaikan secara signifikan 15.52 persen menjadi 22.51 persen (BPS, 2021b).

APK PT ternyata juga naik 7,1 persen dari total 8.483.213 mahasiswa yang terdaftar 2020. Jumlah ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan 2018 yang hanya sebesar 3,05 persen (Kemdibbudristek, 2018; 2021).

Ketiga, mendorong pendidikan berkelanjutan & sepanjang hayat (continued & lifelong education) yg merupakan "misi historis" PJJ melalui ektensifikasi model RPL.

Era transformatif sangat memungkinkan institusi PJJ menunaikan ketiga peran di atas, karena fleksibilitas dan kesempatan untuk mengakses pendidikan, serta dukungan teknologi yang dinamis dan terkini.

UU 20/2003 memaknai fleksibilitas dalam hal pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multi exit system).

Sedangkan kesempatan akses dimaknai sebagai kesempatan/peluang untuk belajar sambil bekerja (learning by working), atau mengambil program-program pendidikan pada jenis dan jalur pendidikan yang berbeda secara terpadu dan berkelanjutan melalui pembelajaran tatap muka atau jarak jauh” [penjelasan pasal 4 ayat(2)].

Institusi/lembaga/organisasi PJJ global (ICDE, AAOU, dll.) juga telah merumuskan dan menyepakati konsep dan pengembangan institusi (manajemen, pembelajaran, penilaian, riset, penjaminan mutu, dll.) yang terstandar, tersertifikasi, dan berkualitas dunia.

Mereka juga telah turut serta mempromosikan arti penting pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil (inclusive and equitable quality education), dan pendidikan sepanjang hayat bagi semua (lifelong learning opportunities for all) sebagai bagian dari misi global Sustainable Development Goal 4 (SDGS 4).

Dalam hal dukungan teknologi, sejak pertama kali diimplementasikan 1840-an, saat ini penyelenggaraan PJJ telah memasuki (r)evolusi teknologi generasi ke-5 (5th Generation).

Yaitu dari model korespondensi berbasis teknologi cetak dan elektronik (Generasi 1), multi-media konferensi (radio dan televisi) (Generasi 2), tele-learning berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) (Generasi 3), flexible learning berbasis teknologi daring via internet (Generasi 4), intelligent flexible learning berbasis teknologi otomasi dan interaktivitas internet (Generasi 5) (Taylor, 2001).

Secara institusional-organisatoris, kehadiran PJJ (melalui UT) menjadi bukti kehadiran negara dalam rangka untuk memberikan layanan pendidikan kepada seluruh masyarakat “tanpa batasan apapun” (usia, tahun kelulusan, masa studi, dll).

PJJ (melalui UT) juga telah mampu meningkatkan Angka Partisipasi Kasar PT (Farisi, 2021a), dan menyediakan paket-paket program pembelajaran mikrodensial dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek (Farisi, 2021b; 2021c).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com