KOMPAS.com - Isdiarto, Kepala Sekolah SD 26 Krui, Lampung, harus menempuh jarak cukup jauh dari ibukota kecamatan menuju sekolahnya yang terletak di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
"Untuk mencapai sekolah kami dari Ibu Kota Kecamatan Bangkunat kurang lebih berjarak 20 sampai 30 kilometer. Dengan akses jalan yang masih tanah dan ada 5 muara yang harus kita seberangi, cuma alhamdulillah sudah ada dua yang memiliki jembatan walaupun masih sangat terbatas kondisinya," tutur Isdiarto dalam keterangannya.
Ia harus melewati lima muara dengan akses jembatan tidak memadai, mengarungi kubangan lumpur bila musim hujan tiba, bahkan harus menerabas sungai bila pasang naik.
Baca juga: Kisah Guru Nofri, Rela Tempuh 40 Jam Perjalanan demi Berbagi Ilmu
"Untuk siswa sendiri menuju sekolah rata-rata masih berjalan kaki karena akses jalan di lingkungan sekolah adalah jalan tanah dan ketika musim hujan jalannya banyak digenangi dengan lumpur," tuturnya.
Sesampainya disekolah, Isdiarto masih harus membersihkan diri dan berganti pakaian untuk siap mengajar para muridnya dan memimpin para guru.
Tantangan berikutnya setelah akses jalan adalah minimnya sarana dan prasarana sekolah.
"Keterbatasan sarana dan prasarana dari mulai jalan kemudian dari sinyal internet dan juga PLN yang belum ada," ujarnya.
Meski begitu, bagi Isdiarto dan dewan guru di SD 26 Krui, keterbatasan bukan berarti halangan dalam memajukan pendidikan. Berbagai keterbatasan tidak membuat tekat Isdiarto pudar untuk mengembangkan sekolah serta memberikan pendidikan terbaik bagi peserta didik di sekolah.
Baca juga: Beasiswa bagi Guru ke Jepang 2023, Uang Saku Rp 16 Juta Per Bulan
Salah satu langkah yang dilakukannya untuk tetap memajukan sekolah di tengah keterbatasan ialah mengikuti Program Sekolah Penggerak agar sekolah dapat leluasa untuk berinovasi menaklukkan tantangan tersebut.
Isdiarto maupun dewan guru tetap semangat bepergian ke wilayah kecamatan yang memiliki akses internet yang stabil untuk bisa mengikuti pelatihan dan pendampingan secara daring.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.