KOMPAS.com - Biasanya, ruang publik dirancang cukup sederhana. Bahkan untuk konsumsi energinya juga cukup besar hingga menimbulkan permasalahan seperti peningkatan biaya operasional.
Terkait hal itu, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat inovasi atau menggagas sebuah desain ruang publik yang futuristik namun ramah lingkungan.
Tentunya semua untuk menjawab tantangan yang biasa terjadi di ruang publik salah satunya peningkatan energi atau emisi karbon.
Ini karena desain ruang publik yang tidak ramah lingkungan, sehingga banyak energi yang terbuang. Contohnya seperti penggunaan listrik dan air.
Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Alat Pengolah Air Laut Jadi Air Minum
Namun, tim mahasiswa yang diketuai oleh Ailsashofa Alfadhila menggagas desain ruang publik yang futuristik dan ramah lingkungan yang dapat menghasilkan energi bersih secara mandiri.
Desain tersebut menerapkan teknologi tepat guna Piezoelectric Energy dan Payung Pintar.
"Piezoelectric Energy akan dipasang di lantai, sedangkan Payung Pintar akan dibangun di atasnya," ujar Ailsa dikutip dari laman ITS, Jumat (13/1/2023).
Dijelaskan, Piezoelectric Energy memiliki prinsip tekanan energi kinetik berupa pijakan manusia saat berjalan maupun berlari. Tekanan yang diberikan kepada lantai lantas diubah menjadi listrik.
Sedangkan desain Payung Pintar juga dirancang dengan panel surya untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik.
Maka, semua listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk operasional ruang publik. Di antaranya adalah untuk penerangan ruang terbuka, stasiun pengisian baterai gawai, hingga papan penunjuk jalan.
Baca juga: Ingin Kuliah ITS Jalur SNBT 2023? Ini Pilihan Prodinya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.