Biaya Kuliah Hubungan Internasional UI, UGM, Unpad, hingga Undip

KOMPAS.com - Setiap hari, beragam isu global mengisi pemberitaan hingga media sosial. Bagi kamu yang tertarik dengan isu-isu global atau hubungan antarnegara, ilmu hubungan internasional dapat menjadi salah satu jurusan di perguruan tinggi yang dapat dipertimbangkan

Hubungan Internasional (HI) merupakan ilmu yang mempelajari interaksi negara, swasta, lembaga antarpemerintah, dan non-pemerintah dalam konteks global. Isu-isu yang dipelajari juga tidak melulu membahas tentang keterlibatan negara dan politik.

Nantinya kamu akan mempelajari tentang peran perusahaan-perusahaan, berbagai kelompok atau individu terkenal baik itu politisi, pemuka agama, tokoh masyarakat, pebisnis, dan artis dalam hubungan internasional.

Baca juga: Biaya Kuliah S1 Kedokteran UI, UGM, Unair, Undip, dan Unpad 2022

Isu-isu lain seperti ekonomi, hukum, budaya, sosial, komunikasi, sastra bahkan pertanian, nuklir, teknik, hingga kedokteran pun turut dipelajari.

Dilansir dari platform pendidikan Zenius, prospek karier lulusan jurusan ini pun luas, tidak hanya dapat menjadi seorang diplomat atau duta besar semata, yaitu:

• Pejabat Negeri Sipil (PNS) di kementerian negara atau badan pemerintah lainnya
• Konsultan internasional
• Negosiator
• Communication Specialist
• Political Analyst
• Dosen
• Pegawai Non-Governmental Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat

Baca juga: Biaya Kuliah S1 Farmasi UI, UGM, Undip, Unair, Unpad 2022

Di Indonesia sendiri terdapat universitas-universitas negeri terbaik untuk jurusan HI yang bisa kamu jadikan pilihan untuk melanjutkan studi S1.

Kompas.com telah merangkum biaya kuliah jurusan HI, melansir dari situs resmi masing-masing universitas di Indonesia pada penerimaan mahasiswa tahun 2022 lalu:

Universitas Indonesia (UI)

Biaya pendidikan S1 Reguler di UI dibayarkan sesuai dengan kemampuan penanggung biaya yang dinamakan Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOP-B).

BOP-B dibayarkan dengan kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 5 juta.

Terhitung tahun 2013, mahasiswa sudah tidak dikenakan uang pangkal lagi karena uang pangkal disubsidi oleh pemerintah melalui Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).