Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Ciptakan Aplikasi Deteksi Kesehatan Gigi lewat Foto

Kompas.com - 25/12/2022, 21:02 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mencatat lebih dari separuh penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan hanya sekitar 7 persen anak di Indonesia yang terbebas dari penyakit gigi berlubang (karies).

Namun, hanya sekitar 10 persen penduduk Indonesia yang mengakses layanan kesehatan gigi.

Baca juga: 3 Sekolah Terbaik di Bandung dan Profil Singkatnya

Hal itu antara lain dikarenakan masyarakat belum menyadari adanya masalah kesehatan gigi dan mulutnya.

Berawal dari kondisi tersebut, Tim Riset Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dipimpin oleh Dr. Igi Ardiyanto berinisiatif melakukan riset untuk mencari solusi membantu mengatasi masalah-masalah tersebut.

Riset dilakukan dengan bekerja sama dengan PT Ceria Inovasi Internasional (KLINIKOO)

Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) tim berhasil mengembangkan aplikasi digital yang diberi nama KLINIKOO Dental Scanning.

Aplikasi digital yang masih dalam versi awal ini mampu mendeteksi adanya lubang gigi berdasarkan foto gigi.

Foto gigi tersebut dianalisis dengan kecerdasan buatan yang telah dikembangkan tim riset.

"Kami meriset dengan teknologi computer vision dan machine learning serta mengembangkan algoritma AI yang mampu menganalisis gambar gigi dan mendeteksi keberadaan lubang gigi dari gambar gigi tersebut layaknya dilakukan seorang dokter gigi," ucap dia dalam keterangannya dikutip Minggu (25/12/2022).

Baca juga: Mahasiswa UGM Dapat Beasiswa Moonton Games, asalkan Punya IPK 3,20

Kegiatan riset dan pengembangan ini diinisasi sejak tahun 2021 lalu melalui program Joint Research Internship antara Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM, Toyohashi University of Technology (Jepang), dan KLINIKOO.

Dari program tersebut, dihasilkan prototipe dasar teknologi prediksi masalah gigi berdasarkan foto gigi meskipun dengan akurasi yang terbatas.

Selanjutnya dengan dukungan Matching Fund Kedaireka 2022 Kemendikbud Ristek, riset dan pengembangan tersebut dilakukan lebih intensif dengan jumlah data gigi yang jauh lebih banyak hingga mencapai 10.000 foto gigi.

Dengan riset yang lebih intensif dalam algoritma AI dan jumlah data yang cukup besar menghasilkan hasil akurasi yang lebih baik.

Baca juga: Ditantang Nadiem, Mahasiswa dan Dosen UGM Garap Film Setan Alas

"Bisa diperoleh hasil riset yang baik, berupa aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi lubang gigi berdasar foto dengan akurasi lebih dari 80 persen," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com