Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2022, 13:00 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

Kompas.com - Mengikutkan anak ke dalam lembaga pendidikan nonformal seperti kursus merupakan salah satu cara mendukung tumbuh kembangnya, baik secara fisik maupun kognitif. Namun, sebaiknya orangtua tidak asal dalam memilih lembaga kursus.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lembaga kursus, salah satunya adalah metode pembelajaran yang diterapkan. Metode pembelajaran yang tidak tepat akan membuat anak sulit termotivasi untuk belajar.

Tanpa motivasi kuat untuk belajar, anak akan kesulitan memahami materi yang disampaikan sehingga proses pembelajaran berjalan kurang efektif. Oleh karena itu, orangtua perlu selektif dalam memilih lembaga kursus yang tepat.

Salah satu lembaga kursus dengan metode pembelajaran yang dapat disesuaikan untuk setiap peserta didiknya adalah Kumon. Kumon menerapkan metode pembelajaran secara individual sesuai kemampuan anak dalam belajar.

Baca juga: Bantu Anak Belajar Matematika dan Bahasa Inggris, Kumon Agendakan Kelas Coba Gratis

Tidak seperti lembaga kursus pada umumnya, Kumon tidak mengelompokkan anak dalam satu kelas. Pasalnya, setiap anak mengerjakan soal-soal latihan sesuai kemampuan masing-masing dengan bahan pelajaran Kumon yang sistematis.

Dengan metode yang tepat, anak akan merasa nyaman dan bersemangat dalam belajar. Selain itu, anak dilatih untuk mengerjakan lembar soal secara mandiri, sehingga kecakapan hidup (life skill) juga berkembang sejak dini.

Kumon dapat diikuti anak mulai dari usia taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA). Ada dua program yang ditawarkan, yaitu kursus Matematika dan kursus Bahasa Inggris. Proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan dalam jaringan (daring).

Manfaat metode Kumon telah dirasakan oleh Adhyastha Rafif Wicaksono. Siswa kelas 2 sekolah dasar (SD) ini sudah menjadi peserta Kumon sejak menduduki bangku TK.

Pada awalnya dia mengira Kumon merupakan sebuah komunitas belajar. Setelah mendapatkan penjelasan dari sang ibunda, Rafif pun tertarik untuk belajar di Kumon. Kemudian orangtua Rafif pun mendaftarkannya.

"Pertama kali aku mengikuti les Kumon, aku sangat antusias dan bersemangat karena suasana belajarnya nyaman dan ibu pembimbing membimbing aku untuk memecahkan tantangan soal secara mandiri,” kata Rafif dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Dengan Metode Belajar yang Tepat, Semangat Anak untuk Belajar Matematika Akan Meningkat

Adhyastha Rafif WicaksonoDok. Humas Kumon Indonesia Adhyastha Rafif Wicaksono

Dia mengatakan, setiap hari, dirinya berlatih mengerjakan soal-soal yang ada pada lembar kerja Kumon. Rutinitas ini melatih kemampuan Rafif untuk disiplin mengelola waktu dan mengerjakan berbagai tugas sekolah.

Sejak mengikuti Kumon, Rafif mengaku lebih mudah memahami pelajaran matematika di sekolah. Keinginan dapat berbahasa Inggris dengan baik pun memotivasi Rafif untuk mengikuti program Bahasa Inggris Kumon, English as a Foreign Language (EFL).

Rafif menyatakan bahwa mempelajari dua subyek sekaligus merupakan tantangan yang menyenangkan. Dia dituntut untuk terus mengasah fokus, kepercayaan diri, dan kedisiplinan dalam menyelesaikan tugas-tugas secara mandiri.

“Metode belajar Kumon telah membuat aku memiliki tanggung jawab untuk menjalankan kegiatan sehari-sehari, termasuk berkonsentrasi menyelesaikan tugas sekolah,” ujarnya.

Kemampuan-kemampuan tersebut, lanjut dia, sangat diperlukan dirinya sebagai seorang pelajar. Berkat kedisiplinan dan kegigihannya dalam belajar, Rafif pun berhasil mendapatkan peringkat pertama dan kedua di kelas selama menjadi siswa SD.

Baca juga: Intip 4 Dampak Metode Belajar Sistem Kebut Semalam bagi Mahasiswa

Metode Kumon melatih anak untuk terbiasa mengerjakan soal-soal dari yang tingkat paling mudah hingga paling sulit. Dengan mengerjakan soal secara small step, anak akan memiliki semangat untuk menyelesaikan tantangan demi tantangan.

Selain semangat, disiplin, dan kerja keras, prestasi yang diraih Rafif tak lepas dari peran orangtua dalam memilih lembaga kursus dengan metode pembelajaran yang tepat. Kumon juga telah membantu Rafif dalam mengembangkan life skill.

Kumon memberikan kesempatan konsultasi dan tes penempatan gratis agar orangtua mengetahui kemampuan anak secara tepat, sehingga anak mampu belajar di atas tingkatan kelasnya.

Untuk informasi lebih lanjut seputar program Kumon, cara daftar Kumon, dan kelas terdekat, kunjungi website Kumon, Instagram @kumonindonesia, dan Facebook Kumon Indonesia Official. Anda juga dapat menghubungi Kumon melalui WA Center Kumon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com