Kompas.com - Mengikutkan anak ke dalam lembaga pendidikan nonformal seperti kursus merupakan salah satu cara mendukung tumbuh kembangnya, baik secara fisik maupun kognitif. Namun, sebaiknya orangtua tidak asal dalam memilih lembaga kursus.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lembaga kursus, salah satunya adalah metode pembelajaran yang diterapkan. Metode pembelajaran yang tidak tepat akan membuat anak sulit termotivasi untuk belajar.
Tanpa motivasi kuat untuk belajar, anak akan kesulitan memahami materi yang disampaikan sehingga proses pembelajaran berjalan kurang efektif. Oleh karena itu, orangtua perlu selektif dalam memilih lembaga kursus yang tepat.
Salah satu lembaga kursus dengan metode pembelajaran yang dapat disesuaikan untuk setiap peserta didiknya adalah Kumon. Kumon menerapkan metode pembelajaran secara individual sesuai kemampuan anak dalam belajar.
Baca juga: Bantu Anak Belajar Matematika dan Bahasa Inggris, Kumon Agendakan Kelas Coba Gratis
Tidak seperti lembaga kursus pada umumnya, Kumon tidak mengelompokkan anak dalam satu kelas. Pasalnya, setiap anak mengerjakan soal-soal latihan sesuai kemampuan masing-masing dengan bahan pelajaran Kumon yang sistematis.
Dengan metode yang tepat, anak akan merasa nyaman dan bersemangat dalam belajar. Selain itu, anak dilatih untuk mengerjakan lembar soal secara mandiri, sehingga kecakapan hidup (life skill) juga berkembang sejak dini.
Kumon dapat diikuti anak mulai dari usia taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA). Ada dua program yang ditawarkan, yaitu kursus Matematika dan kursus Bahasa Inggris. Proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan dalam jaringan (daring).
Manfaat metode Kumon telah dirasakan oleh Adhyastha Rafif Wicaksono. Siswa kelas 2 sekolah dasar (SD) ini sudah menjadi peserta Kumon sejak menduduki bangku TK.
Pada awalnya dia mengira Kumon merupakan sebuah komunitas belajar. Setelah mendapatkan penjelasan dari sang ibunda, Rafif pun tertarik untuk belajar di Kumon. Kemudian orangtua Rafif pun mendaftarkannya.
"Pertama kali aku mengikuti les Kumon, aku sangat antusias dan bersemangat karena suasana belajarnya nyaman dan ibu pembimbing membimbing aku untuk memecahkan tantangan soal secara mandiri,” kata Rafif dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Dengan Metode Belajar yang Tepat, Semangat Anak untuk Belajar Matematika Akan Meningkat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.