Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Sri Safitri, ST, B.Eng (Hons), M. Eng
Head of Education Ecosystem PT Telkom Indonesia Tbk

Dr. Sri Safitri, ST, B.Eng (Hons), M. Eng adalah Head of Education Ecosystem PT Telkom Indonesia Tbk. Sebelumnya adalah Direktur Marketing Telkomtelstra, perusahaan patungan Telkom Indonesia dan Telstra Australia.
Uni Fitri, sapaannya, merupakan Doktor Manajemen Universitas Brawijaya, juga pembicara internasional dan aktif di asosiasi industri seperti ACIOA (ASEAN CIO Association) sebagai Konselor Indonesia.
Saat ini, juga menjabat Wakil Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Co-Founder Indonesia Blockchain Society (IBS), Ketua Umum Indonesia CX Professional (ICXP), Secretary General Partnership Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecedasan Artifisial (KORIKA) dan President FAST (Forum Alumni Universitas Telkom) 2021-2025.

Review 2022 dan Outlook 2023 EdTech Indonesia

Kompas.com - 23/12/2022, 15:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH pandemi terus melandai, kalau kita perhatikan, tidak serta merta proses pembelajaran daring ikut melandai.

Setidaknya yang dialami penulis saat menuntaskan jenjang pendidikan tinggi, daring digunakan berdampingan dengan pembelajaran luring yang sudah seperti sebelum pandemi.

Tulisan ini bermaksud menelaah (review) sekaligus meneropong (outlook) platform pendidikan daring/EdTech (Education Technology) di dalam negeri pada 2022 sekaligus proyeksi tahun depan yang serba menantang dengan prakiraan resesi Wintech/winter in technology.

Review 2022

Data per April 2022, Tech in Asia mengidentifikasi sedikitnya 51 perusahaan teknologi lokal yang berkecimpung di bidang layanan edtech.

Hal ini meliputi layanan kursus online vokasi dan sertifikasi kemampuan/skill secara digital, pinjaman pendidikan, platform khusus bahasa, platform belajar kurikulum 12 tahun (K-12), dan layanan software administrasi.

Pelaku terbanyak ditemukan pada model bisnis pelatihan vokasi dan sertifikasi kemampuan digital, dengan jumlah pemain mencapai 18 perusahaan.

Adapun total pendanaan yang mengalir ke sejumlah startup di sektor ini per bulan April 2022 sedikitnya mencapai 277 juta dollar AS (Rp 3,9 triliun). Salah satunya memperoleh total penggalangan dana terbesar 205 juta dollar AS (sekitar Rp 2,8 triliun).

Pun demikian, sekalipun secara pemain banyak, namun kesediaan masyarakat membayar relatif rendah.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) di atas, segmen pasar pendidikan terbesar di Indonesia, berdasarkan jumlah siswanya, sejauh ini adalah siswa sekolah dasar (SD).

Namun, secara historis, segmen pasar dengan daya beli terbesar adalah orangtua siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Hal ini dikarenakan adanya ujian nasional (UN) dan ujian seleksi (SNMPTN/SBMPTN/UTBK) yang dilakukan pada tahun akhir sekolah.

Oleh karena itu, mayoritas edtech menargetkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi sebagai pasarnya seperti SMA dan SMK.

Sebab, rintangannya cenderung lebih rendah daripada segmen sekolah dasar dan menengah pertama, sehingga menciptakan lanskap yang sangat kompetitif.

Lebih jauh, ujian akhir dianggap sebagai pemicu utama pengeluaran pendidikan karena tingginya transaksi kepada layanan pendidikan, khususnya kelas persiapan intensif.

Di sisi lain, ditemukan kurangnya literasi digital dan motivasi belajar pada pengajar. Survei Literasi Digital oleh Kemenkominfo pada 2020 di 34 provinsi, dengan melibatkan 1.670 responden, menunjukkan skor literasi digital Indonesia 3,47 dari total 5.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com