Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

608 Anak di Bantul Kena TBC karena Dicium dan Digendong, Ini Kata Pakar

Kompas.com - 22/12/2022, 16:54 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 608 anak-anak dan bayi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkena TBC, salah satunya karena sering dicium orang lain.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mencatat dari Januari sampai November 2022 ada 1.216 kasus Tuberkulosis (TBC).

Banyaknya anak yang mengidap TBC karena masih banyak orang yang belum terdeteksi dan belum diobati. 

Belum terdeteksinya inilah yang menyebabkan anak tertular, apalagi sering dicium dan digendong.

Apa yang menyebabkan anak-anak dan bayi rentan tertular TBC? Apakah benar karena sering dicium orang lain?

Baca juga: 3 Cara Alami Mengobati Sakit Kepala dari Pakar UM Surabaya

Idham Choliq, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menjelaskan faktornya.

Idham mengatakan Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Ia menyebut penularan TBC terjadi saat pasien positif TBC batuk atau bersin.

“Pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak, umumnya penularan terjadi dalam ruangan keadaan gelap dan lembab dan percikan dahak berada dalam waktu yang lama,” ujar Idham dilansir dari laman UM Surabaya.

Menurutnya, risiko penularan ini dapat berkurang saat seseorang berada dalam ruangan dengan ventilasi baik dan memadai juga terdapat sinar matahari karena hal ini langsung dapat membunuh kuman.

“Oleh karena itu, sangat berbahaya bila pasien TBC tanpa sadar mencium anak karena dapat terjadi penularan secara langsung. Sehingga mengakibatkan anak tersebut positif TBC,” jelas Idham lagi.

Mencegah TBC pada anak dan bayi

Ada beberapa cara pencegahan penularan yang penting diperhatikan oleh pasien positif TBC.

Pertama, pasien diinstruksikan untuk menutup mulut atau hidung saat batuk atau bersin dengan menggunakan tisu lalu tisu tersebut segera dibuang ke tempat sampah.

Kedua, tidak sembarangan meludah karena hal tersebut dapat menjadi media penularan kuman.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Akhir Tahun Waktu yang Tepat Membeli Investasi

Ketiga, selalu menjaga kebersihan rumah, ventilasi udara yang baik dengan sering membuka pintu dan jendela agar udara segar dan matahari bisa keluar masuk dengan baik.

“Terakhir, jangan biarkan anak tidur satu kamar dengan orang lain, apalagi mencium dan gendong sembarangan. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi terjadinya penularan secara langsung,” pungkas Idham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com