KOMPAS.com - Sebanyak 608 anak-anak dan bayi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkena TBC, salah satunya karena sering dicium orang lain.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mencatat dari Januari sampai November 2022 ada 1.216 kasus Tuberkulosis (TBC).
Banyaknya anak yang mengidap TBC karena masih banyak orang yang belum terdeteksi dan belum diobati.
Belum terdeteksinya inilah yang menyebabkan anak tertular, apalagi sering dicium dan digendong.
Apa yang menyebabkan anak-anak dan bayi rentan tertular TBC? Apakah benar karena sering dicium orang lain?
Baca juga: 3 Cara Alami Mengobati Sakit Kepala dari Pakar UM Surabaya
Idham Choliq, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menjelaskan faktornya.
Idham mengatakan Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Ia menyebut penularan TBC terjadi saat pasien positif TBC batuk atau bersin.
“Pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak, umumnya penularan terjadi dalam ruangan keadaan gelap dan lembab dan percikan dahak berada dalam waktu yang lama,” ujar Idham dilansir dari laman UM Surabaya.
Menurutnya, risiko penularan ini dapat berkurang saat seseorang berada dalam ruangan dengan ventilasi baik dan memadai juga terdapat sinar matahari karena hal ini langsung dapat membunuh kuman.
“Oleh karena itu, sangat berbahaya bila pasien TBC tanpa sadar mencium anak karena dapat terjadi penularan secara langsung. Sehingga mengakibatkan anak tersebut positif TBC,” jelas Idham lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.