Oleh: Frangky Selamat*
WAKTU yang tepat bagi pengelola perguruan tinggi untuk mengetahui tingkat mutu lulusannya adalah dengan mendengarkan langsung testimoni dari para pemangku kepentingan terutama dunia usaha.
Melakukan pertemuan tanpa maksud menghakimi atau mencari siapa yang salah, tetapi demi perbaikan mutu lulusan untuk kepentingan bersama.
Perusahaan membutuhkan calon karyawan yang memenuhi kualifikasi tertentu. Perguruan tinggi wajib membantu menyalurkan lulusannya ke pengguna agar memperoleh pekerjaan yang pantas dan sesuai.
Kesenjangan yang terjadi mengakibatkan lulusan tidak sepenuhnya dapat diterima perusahaan.
Ketika banyak lulusan mengeluh susah memperoleh pekerjaan yang layak, perusahaan juga mengeluh kesulitan memperoleh calon karyawan yang memenuhi standar minimal yang dibutuhkan.
Menurut seorang kepala divisi sumber daya manusia sebuah perusahaan manufaktur yang diundang hadir dalam acara terkait Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), lulusan dalam dua tahun terakhir, memiliki kekurangan dan keunggulan.
Paling mudah memang menilai kekurangan. Setidaknya terdapat lima kekurangan yang menonjol.
Pertama, sejumlah lulusan dianggap hanya memahami “kulit-kulit permukaan” dari suatu bidang yang ditekuni. Ketika dicoba untuk mengelaborasi lebih lanjut justru kesulitan sendiri.
Pemahaman yang dangkal memaksa perusahaan untuk memberikan “pendidikan” lebih lanjut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.