Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75 Persen Generasi Muda Sudah Melek Investasi

Kompas.com - 20/12/2022, 20:10 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Berdasarkan hasil studi terkait investasi multi platform memperlihatkan keterlibatan generasi muda dalam sistem ekonomi, khususnya investor retail cukup menggembirakan.

Bahkan, generasi muda dominan mencapai 75 persen dengan mayoritas usia 18-35 tahun.

Baca juga: Ini Jadwal Lengkap Libur Sekolah bagi Siswa di Provinsi Jawa Barat

Artinya, rata-rata dari mereka adalah pelajar atau mahasiswa dan ini penting untuk diapresiasi secara positif sebab sedari muda sadar investasi.

Co-Founder Pluang, Claudia Kolonas menyatakan, fenomena tersebut menjadi hal yang menarik.

Diakui atau tidak, sejak era pandemi terlihat banyak anak muda terutama Generasi Z atau milenial menjadi lebih melek investasi.

Bagi Claudia, fenomena ini menjadi hal yang baik sebab jika dibandingkan dengan zaman sebelumnya orang mulai melakukan investasi saat sudah berumur 40 tahun atau bahkan 50 tahun.

Namun kondisi saat ini menarik sebab tidak sedikit dari mereka baru berumur 18 tahun.

"Menarik masih muda sudah mulai investasi dan belajar dan sekarang memang dengan mudahnya orang bisa mengakses baik melalui online, sosmed dan lain-lain untuk belajar investasi," ucap dia dikutip dari laman UGM, Selasa (20/12/2022).

Claudia menyampaikan hasil riset dari IDM memperlihatkan 50 persen dari milenial sebenarnya sudah tertarik dengan apa itu investasi.

Dari data tersebut memperlihatkan kondisi yang sangat berbeda dengan 5 tahun belakangan ini, dan ketertarikan anak muda di investasi ini benar-benar telah merubah pikiran anak-anak muda di Indonesia.

Baca juga: Ini Biaya Kuliah S1 Aktuaria UI, UGM, ITB, UPH, dan UB

Hal menarik lainnya dari segi literasi keuangan. Terdapat peningkatan penguasaan literasi keuangan terutama di Indonesia karena semua serba bisa akses secara digital.

Literasi keuangan ini meningkat cukup signifikan, tercatat 50 persen atau 5 dari 10 orang dinilai sudah melek finansial atau sudah memahami konsep literasi keuangan.

"Banyak orang kaya dunia ini karena mereka sudah investasi sejak muda. Dengan internet dan digital tentunya memudahkan bagi kita membaca dan mempelajari berbagai investasi secara online. Meski begitu untuk berinvestasi pilihlah platform yang legal dan memilih dengan logis," tegas dia.

Guru Besar Hukum Bisnis UGM, Prof. Paripurna mengaku kritis membagi investasi suatu keniscayaan.

Bukan persoalan banyak sedikitnya uang yang dimiliki tetapi bagaimana bisa membagi dengan kemungkinan risiko dan menciptakan peluang sebagai suatu keniscayaan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com