KOMPAS.com - Sistem bekerja dari jarak jauh (remote working), baik work from home (WFH) maupun work from anywhere (WFA), telah menjadi tren selama dua tahun terakhir. Situasi ini menyadarkan banyak orang bahwa bekerja tidak harus dari kantor.
Terlebih lagi, pada era digital saat ini, kecanggihan teknologi semakin memudahkan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan dari mana saja. Era digital dan tren remote working membawa efek domino berupa peningkatan minat untuk menjadi freelancer.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, jumlah orang yang bekerja sebagai freelancer mencapai 33,34 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 26 persen atau 4,32 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan minat untuk menjadi freelancer berpotensi akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu alasan banyak orang memilih untuk menjadi freelancer adalah fleksibilitas yang ditawarkan.
Platform pencarian kerja khusus freelance yang menjamur pun kian memudahkan para freelancer untuk mencari dan memilih pekerjaan yang diinginkan. Jenis pekerjaan yang tersedia untuk freelance juga sudah sangat beragam.
Baca juga: 8 Profesi Menjanjikan bagi Lulusan IT Selain Jadi Programmer
Umumnya, jenis pekerjaan freelance yang banyak diminati antara lain data entry, penulis dan editor konten, fotografer, voice over, penerjemah, serta desainer grafis. Namun, profesi programmer juga makin banyak dicari saat ini.
Penghasilan seorang freelance programmer pun dapat bersaing dengan programmer yang berstatus pegawai perusahaan. Rata-rata penghasilan freelance programmer secara global sebesar Rp 560.000 per jam.
Selain membuat akun di situs website pencarian kerja freelance, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan untuk bisa mendapatkan klien. Pertama, kamu perlu membangun kredibilitas dan personal branding sebagai seorang programmer.
Salah satu caranya adalah dengan membuat portofolio pengalaman dan hasil kerja yang telah kamu capai. Portofolio tersebut dapat kamu pamerkan di website pribadi atau akun media sosial (medsos) dan akun profesional seperti LinkedIn.
Baca juga: Mahasiswa Ingin Coba Kerja Freelance? Coba Cara Ini
Kedua, menentukan tarif. Sebelum menentukan tarif, kamu perlu melakukan riset untuk mengetahui rata-rata tarif per jam atau per proyek bagi seorang freelance programming.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.