KOMPAS.com – Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 sudah di depan mata. Pelaksanaannya akan dimulai pada Januari 2023.
Ada tiga jalur seleksi untuk masuk ke PTN 2023, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri oleh Perguruan Tinggi. Masing-masing seleksi memiliki kuota atau daya tampung yang berbeda.
Daya Tampung Mahasiswa SNBP untuk setiap program studi pada PTN ditetapkan paling sedikit 20 persen, SNBT minimum 40 persen, dan Seleksi Mandiri PTN maksimum 30 persen.
Sebelum masuk PTN, sekolah maupun siswa perlu memahami skema dan ketentuan yang baru terkait seleksi masuk PTN 2023.
Baca juga: Biaya Kuliah S1 Psikologi UI, UGM, Unair, Undip, dan Unpad 2022
Pasalnya, kesalahan kecil dapat berdampak fatal, yang mengakibatkan siswa tersebut gagal masuk PTN.
Berikut lima hal penting yang wajib dilakukan sekolah maupun siswa dalam mengikuti SNBP 2023 sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Eksekutif SNPMB 2023, Bekti Cahyo Hidayanto, pada Sosialisasi SNPMB PTN 2023 secara daring, Kamis (8/12/2022):
Bekti mengingatkan agar semua sekolah untuk mengecek data sekolah di Data Pokok Pendidikan (Dapodik Kemdikbud). Kesalahan dalam mengentri data atau pengisian data akan berdampak besar.
Bekti menyampaikan sesuai analisa yang dilakukan bahwa di banyak sekolah tidak memiliki personalia yang dikhususkan dalam melakukan tugas pengentrian data sekolah di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Banyak sekolah yang meminta tenaga sukarela dalam melakukan pengentrian data sekolah, sehingga sering terjadi kesalahan entri data.
Oleh karena itu, Bekti menyarankan agar diberikan penugasan dengan Surat Keputusan (SK) khusus dalam melakukan hal tersebut agar dapat terlaksana dengan baik dan benar.
Bekti juga menyampaikan ada banyak sekali kasus yang terjadi, khususnya dalam pengentrian data.
Baca juga: Biaya Kuliah S1 Kedokteran UI, UGM, Unair, Undip, dan Unpad 2022
Sebagai contoh, ada kesalahan pengentrian data tanggal dan tahun saat siswa memulai SMA. Apabila data bulan dan tahun salah, sistem SNPMB akan menilai jika siswa tersebut masuk dalam gap year, sehingga tidak bisa lagi masuk jalur SNBP.
"Nanti di sistem kami dianggap 'oh anak ini sudah gap year. Engga bisa masuk SNBP. Itu banyak kemarin seperti itu," tegas Bekti.
Menurut analisa yang dilakukan oleh SNPMB, sekolah kerap tidak memberikan penugasan khusus untuk melakukan entri data siswa.
Ketika melakukan pengecekan data Sekolah di Dapodik, hal yang sangat penting dilakukan oleh sekolah yakni melakukan pengecekan pada NISN siswa. Hal ini harus diutamakan oleh semua sekolah karena akan berdampak fatal jika terjadi kesalahan.
Baca juga: Ketahui 10 Portofolio yang Disiapkan untuk Daftar SNBP 2023