KOMPAS.com – Sekolah Dasar (SD) Masehi Mbatakapidu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, (NTT) termasuk salah satu sekolah yang terletak di daerah pedalaman dan diapit oleh bukit-bukit. Di sana tidak ada sinyal untuk telepon, apalagi internet.
Listrik yang ada di sekolah hanya solar cell atau tenaga surya. Oleh karena itu, listrik sering bermasalah dan mati terutama pada musim hujan.
Kondisi tersebut memang kurang memadai untuk melaksanakan proses belajar mengajar, tetapi tidak menyurutkan semangat para guru untuk berinovasi.
Sebagai Sekolah yang terpilih menjadi sekolah Penggerak pada angkatan pertama, guru-guru berupaya menciptakan proses belajar dan mengajar siswa dengan nyaman lewat kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG).
Baca juga: Saat IPA Jadi Pelajaran Favorit Siswa dan Guru Jadi Idola
“Dalam kegiatan KKG, guru-guru membuat media-media belajar yang sederhana dan menarik,” ujar Kepala SD Masehi Mbatakapidu, Yunitha May Atanumba.
Hal tersebut disampaikan Yunitha dalam acara Temu Inovasi #14 bertajuk ”Transformasi Pembelajaran: Sampai di mana Perjalanan Kita?”, Selasa (6/12/2022) di Jakarta.
Dalam hal transformasi pembelajaran, Yunitha mengatakan, rancangan pembelajaran yang dulu berpusat pada guru, sekarang berpusat pada siswa.
Membuat aksi perubahan nyata yang dilakukan di sekolah yakni melakukan asesmen awal pembelajaran, memetakan kemampuan siswa, dan membuat pengelompokan siswa sesuai bakat dan minatnya.
Ketika melakukan pengelompokan tersebut, guru akan mengetahui level kemampuan siswa dan kebutuhan belajarnya. Dari situ, guru dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa tersebut.
Guna meningkatkan kemampuan literasi anak, sekolah ini membangun pojok literasi di setiap kelas.
Baca juga: Kisah Guru Betty, Raih Penghargaan Internasional karena Empati Tinggi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.