Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FIS UNJ Angkat Tema Multikulturalisme dan Hak untuk Berbeda

Kompas.com - 05/12/2022, 19:47 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) kembali menggelar "The Eurasia International Course". Program ini terselenggara berkat kerja sama FIS UNJ dengan The Eurasia Foundation (from Asia) untuk program International Guest Lecturer Series.

Seri dosen tamu internasional keempat belas ini dilaksanakan secara hibrid di Kampus A UNJ Jakarta dan disiarkan melalui live streaming Youtube FIS UNJ pada 5 Desember 2022.

The Eurasia International Course kali ini diikuti 67 peserta daring dan 42 peserta luring. Pada pertemuan ini, Robertus Robet yang merupakan dosen Sosiologi FIS UNJ hadir sebagai narasumber dalam kesempatan ini.

Dalam pemaparan berjudul “Multikulturalisme dan Hak untuk Berbeda”, Robertus Robet menerangkan, multikulturalisme menghormati perbedaan sistem nilai partikular pada berbagai konteks budaya yang tidak dapat dipertentangkan.

"Negara dapat saja menerapkan prinsip nilai bersama yang mengikat seluruh warga negara di satu sisi, namun tetap menghormati nilai kebudayaan partikular di sisi yang lain. Hak untuk berbeda diakomodasi dalam konstitusi, termasuk dalam ekspresi kebudayaannya," jelas Robertus Robet.

“Di titik inilah sensibilitas individu dituntut mampu mengenali pada konteks mana aturan dari struktur budaya mana yang harus diikuti,” tambah Robertus Robet.

Dalam pemaparannya, Robet juga menyebutkan beberapa indikator negara multikultural seperti adanya representasi etnis secara inklusif di media, diakomodasinya konten multikulturalisme dalam kurikulum.

Selain itu masih ada pula sejumlah indikator lain seperti diperbolehkannya kewarganegaraan ganda, adanya dukungan terhadap berbagai organisasi etnis dalam melakukan aktivitas budaya, serta adanya upaya pelestarian bahasa ibu.

Koordinator Pelaksana Kegiatan Rakhmat Hidayat menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya acara.

Baca juga: Isi Kuliah Umum, Kajati Kalbar Sampaikan Materi Pengenalan Lembaga Kejaksaan dan Bahaya Korupsi

 

Rakhmat juga mengapresiasi tingginya atensi yang peserta berikan dalam mengikuti perkuliahan yang antara lain terlihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan baik secara luring maupun daring.

Tidak lupa Rakhmat juga memotivasi peserta khususnya mahasiswa untuk terus belajar dan mengembangkan pola pikir mewujudkan masyarakat multikultur yang damai dan harmonis.

Dalam kesempatan sama, Dekan FIS UNJ Prof. Sarkadi menekankan pemahaman multikulturalisme dapat meningkatkan daya saing sumber daya manusia.

“Pemahaman multikultural yang baik membuka cakrawala kita untuk menghargai keragaman, untuk melihat perbedaan bukan sebagai ancaman," ujar Prof. Sarkadi.

"Kesadaran multikulturalisme adalah dasar harmonisasi yang memungkinkan kita lebih optimal dalam berkolaborasi, bekerja sama, dan mewujudkan masyarakat yang berdaya” ujarnya.

"Selama empat belas pertemuan, Eurasia International Course ini sudah banyak memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi mahasiswa mengenai fenomena multikultural di berbagai konteks wilayah dan negara," jelasnya.

"Selain dihadiri mahasiswa, International Guest Lecturer Series ini juga dihadiri dosen serta masyarakat umum, baik dari UNJ maupun dari luar UNJ," tambah Prof. Sarkadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com