Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Soal UTBK SNBT 2023, Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Kompas.com - 05/12/2022, 09:07 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 tidak lama lagi akan dimulai. Diawali dengan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), dilanjutkan dengan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Seleksi Mandiri oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Berbeda dengan SNBP atau juga sering disebut jalur undangan yang menggunakan seleksi nilai rapor, pada SNBT dan Seleksi Mandiri, siswa akan mengikuti tes masuk PTN. Di tahun 2023, tes SNBT terdiri dari Tes Potensi Skolastik, Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta Penalaran Matematika.

Mengerjakan soal UTBK SNBT 2023 perlu dicoba para calon mahasiswa untuk lebih memahami materi UTBK SNBT.

Baca juga: Biaya Kuliah S1 Kedokteran UI, UGM, Unair, Undip, dan Unpad 2022

Berikut contoh soal UTBK SNBT 2023:

1. Literasi dalam Bahasa Indonesia

Contoh soal nomor 1

Meskipun mobil listrik tidak dapat dikatakan sebagai penemuan abad ke-21, teknologi ini baru dipopulerkan beberapa tahun terakhir. Mobil listrik adalah mobil dengan mesin pendorong berupa motor listrik yang energinya diambil dari baterai isi ulang. Berita paling menonjol dalam teknologi ini di antaranya adalah usaha pembangunan tempat pengisian daya pengganti pompa bensin. Pada dasarnya, stasiun pengisian daya dapat ditempatkan di mana saja, bahkan di rumah sekalipun. Dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran internal, mobil listrik lebih senyap dan tidak memiliki emisi gas buang.

Mobil listrik hemat energi dan tidak menyebabkan banyak polusi udara dan suara. Mobil listrik ini merupakan alternatif yang baik yang dapat mengurangi pencemaran lingkungan, termasuk lingkungan atmosfer yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Perubahan iklim adalah masalah nyata dan tantangan terhadap pemanasan global yang merupakan persoalan sangat serius yang harus ditemukan solusinya.

Baca juga: Mengenal Tes Penalaran Matematika SNPMB 2023, Materi Ujian Masuk PTN

Kendaraan listrik juga hadir dengan beberapa kekurangan. Salah satunya adalah bahwa stasiun pengisian daya tidak tersedia di semua area dan bahkan mungkin sulit ditemukan. Paket baterai di kendaraan listrik lebih mahal untuk diganti daripada yang ada di kendaraan biasa karena kapasitas dayanya harus besar. Akibatnya, waktu pengisian baterai lama dan volume ataupun berat baterai sangat besar sehingga mobil listrik menjadi lebih berat. Daya yang bisa disimpan baterai sampai saat ini masih terbatas yang berakibat baterai seperti tidak berguna untuk berkendara jarak jauh.

Sejumlah pemerintah di dunia telah memperkenalkan kebijakan untuk mendukung adopsi masal kendaraan listrik. Berbagai kebijakan telah ditetapkan untuk memberikan insentif nonmoneter, subsidi untuk penyebaran infrastruktur pengisian daya, dan peraturan jangka panjang dengan target khusus. Inti kebijakan tersebut adalah mendorong pengembangan dan penggunaan mobil listrik. Kebijakan ini perlu didukung mengingat kelebihan-kelebihan mobil listrik yang telah dikemukakan di atas dan bahan bakar fosil yang akan habis dalam waktu yang tidak lama lagi.

Pernyataan di bawah ini yang merupakan opini penulis sesuai bacaan adalah ….

a. Mendukung kebijakan insentif nonmoneter yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat
b. Mendukung kebijakan pengembangan mobil listrik untuk mengurangi konsumsi minyak bumi
c. Mendukung kebijakan pemerintah yang akan membangun semua stasiun pengisian daya
d. Mendukung kebijakan penggantian semua mobil bensin dan diesel dengan mobil listrik
e. Mendukung kebijakan insentif tunai kepada pengembang dan pengguna mobil listrik

Baca juga: Wilmar Group Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1 Semua Jurusan

Pembahasan

Jawaban benar E. Sebab insentif nonmonet atau nontunai tidak akan langsung pada masyarakat, namun bermanfaat bagi perusahaan/instansi pengembang (A salah). Kebijakan ditetapkan dalam rangka mendukung pengembangan mobil listrik. Pengembangan ini perlu didukung karena mobil listrik dapat mengurangi konsumsi bahan bakar fosil seperti bensin (B benar). Kebijakan yang ditetapkan di antaranya subsidi penyebaran infrastruktur pengisian daya, bukan janji pemerintah untuk membangun semua stasiun pengisian daya (C salah). Kebijakan mendukung adopsi massal penggunaan kendaraan listrik tidak bermakna mendukung penggantian semua mobil konvensional saat ini dengan mobil listrik (D salah). Tidak ada kebijakan insentif tunai, yang ada insentif nonmoneter/nontunai.

Contoh soal nomor 2

Devide et impera menjadi salah satu senjata kongsi dagang Belanda (VOC) untuk menguasai Nusantara. Istilah ini berasal dari bahasa Spanyol yang kurang lebih artinya ‘belah dan kuasai’. Istilah ini merujuk pada sebuah strategi perang yang dikombinasikan dengan politik, ekonomi, dan sosial untuk menguasai sebuah wilayah atau kelompok. Cara ini bahkan dijadikan kebiasaan oleh VOC dalam hal politik, militer, dan ekonomi untuk melestarikan penjajahannya di Indonesia. Orientasinya adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menaklukkan raja-raja di Nusantara. Misalnya dalam kasus Kerajaan Mataram, posisinya semakin melemah karena terbagi menjadi empat wilayah terpisah.

Dalam konteks lain, devide et impera juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat. Kondisi ini terasa sekali ketika kita didera pandemi Covid-19. Kita tak sadar bahwa pro kontra terhadap sebuah kebijakan publik misalnya, justru memperoleh panggung daripada upaya bersama untuk keluar dari pandemi ini. Kondisi di masyarakat saat itu seperti terkena “politik belah dan kuasai”. Ego “siapa kami” lebih mengemuka dibandingkan “inilah kita!”.

Media sosial menjadi ajang untuk mengaduk-aduk jejak digital masa kelam. Lantas, langkah yang sudah mulai ke depan kembali mundur. Upaya untuk membentuk imunitas komunal pun memperoleh hambatan justru di pusat kasus. Misalnya, hasil survei mencatat persentase warga DKI Jakarta yang menolak vaksinasi Covid-19 paling tinggi di Indonesia, yakni 33 persen. Kita patut merenungkan ucapan ahli virus, Faheem Younus, “Orang yang terpecah tidak bisa menang melawan virus yang bersatu.”

Simpulan yang tepat bacaan di atas adalah ….

a. Pemerintah Belanda dapat menguasai seluruh wilayah Nusantara dalam waktu yang lama karena menerapkan strategi devide et impera
b. Kerajaan Mataram terbagi menjadi empat wilayah terpisah karena adanya perebutan wilayah dan perpecahan para pemimpinnya
c. Strategi devide et impera berupaya mencegah kelompok-kelompok kecil bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat
d. Kesepahaman dan kebersamaan semua pihak merupakan faktor penting dalam upaya menghadapi dan menyelesaikan permasalahan
e. Media sosial dapat menjadi sarana mengekspresikan pro dan kontra dalam menyikapi kebijakan publik untuk menghadapi masalah.

Pembahasan

Jawaban benar D karena sikap atau kemampuan memahami masalah secara bersama-sama menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan menghadapi pandemi.

2. Literasi dalam Bahasa Inggris

Contoh soal nomor 1

Contoh soal UTBK SNBT Literasi Bahasa InggrisDOK. SNPMB 2023 Contoh soal UTBK SNBT Literasi Bahasa Inggris

Who suggested moderating the school competition in order to create a healthy one?

a. Mohades_002
b. Lexi_122
c. Ardillo_87
d. Deepa Kaushik
e. Harish Kumar

Pembahasan

Jawaban benar E. Sebab, Mohades_002 menyebut tidak ada satupun yang bisa mengkontrol. That no one can moderate or control competition. B, C and D do not say anything about moderating the school competition.

Baca juga: SNPMB 2023, Biaya Kuliah Jalur Mandiri Sama dengan SNBT dan SNBP

Contoh soal nomor 2

You’ve been working and saving for decades for just this moment: retirement. Even though you may be ready to stop working full-time, now comes the hard part: letting yourself use your savings, since you no longer will be bringing in that paycheck, which until now has covered your monthly expenses. Making the psychological shift from saver to spender is no small effort for most people.

“Now you have this lump sum and have to draw it down. For some it’s almost physically painful,” said David John, a senior strategic policy advisor. Unpredictable factors like market performance, life expectancy and health issues make spending your money easier said than done. That’s why people may be hesitant to tap their savings because they think, “I have X dollars and it has to last me my whole life, but I have a very uncertain future. So, if I touch that I’m putting myself at risk.”

Research shows that among retirees with savings, many do not draw down very much, choosing instead to live off fixed sources of funds, such as Social Security or pensions or income from part-time work they take up. A study found that the vast majority of retirees in America still have at least 80% of their savings after two decades in retirement. No doubt this is partly because they are among the last generation of workers to benefit from corporate pensions.

The psychological reluctance to tap one’s savings is a factor for most people regardless of their financial condition. It may become more acute for soon-to-be retirees as they face inflation, unstable markets and a lack of pensions, John said. They’re trying to figure out who they are now that their primary career is over and figuring out what they can and can’t do financially

Test 2

It’s hard to manage your money well in retirement unless you’re realistic about what you have. The first thing to do is to make a budget and sketch out a plan to cover your expenses.

Before retiring, keep track of your spending and regular expenses, like housing, food, health care, etc. Then assess how those expenses might change in retirement (e.g., if you plan to move to a less expensive home or area; and if your insurance costs will be subsidized by your old employer).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com