Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UB: Seperti Ini Konsep Bangunan Tahan Gempa

Kompas.com - 05/12/2022, 06:10 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia berada di wilayah yang rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi. Karenanya dibutuhkan konsep bangunan tahan gempa.

Harapannya saat terjadi gempa, bangunan tidak runtuh sehingga minim korban jiwa. Hal ini diungkapkan oleh Dosen Teknik Sipik Universitas Brawijaya (UB) Ir. Ari Wibowo, ST., MT., Ph.D.

Menurut dia, kesiapan mitigasi terhadap gempa bumi harus diawali sedini mungkin, salah satunya dari persiapan bangunan tahan gempa.

Dijelaskan, bangunan tahan gempa itu bukanlah bangunan yang tidak rusak ketika terkena gempa. Bangunan tahan gempa adalah bangunan yang bisa rusak saat gempa, tapi tidak boleh runtuh.

Baca juga: Natalia, Satu-satunya Driver Perempuan Tim UB di Shell Eco Marathon Mandalika

"Bangunan yang rusak dengan cara yang diinginkan sehingga dapat tetap berdiri meski terkena gempa, itu adalah konsep bangunan tahan gempa," ujar Ari dikutip dari laman UB, Kamis (1/12/2022).

Konsep bangunan tahan gempa

Ia mengatakan, sesuai panduan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ada tiga level bangunan tahan gempa.

1. Ketika terkena gempa kecil, bangunan tidak rusak.

2. Ketika bangunan terkena gempa sedang, bangunan ini bisa rusak di struktur sekunder seperti dinding dan pelat tapi struktur utama tidak boleh rusak.

3. Dan ketika terkena gempa besar, struktur utama seperti balok dan kolom boleh rusak tapi tidak boleh runtuh.

"Bangunan tahan gempa, bagi masyarakat umum, pada prinsipnya adalah sederhana dan ringan," terang pria yang menjabat sebagai Sekretaris Departemen Profesi Keinsinyuran, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya ini.

Baca juga: Ini Keunggulan Shelter Bambu Inovasi ITB bagi Korban Gempa Cianjur

Bangunan sederhana adalah yang beraturan, dengan denah yang berbentuk simetris seperti kotak, dan tersedianya kolom di tiap pertemuan dinding, kolom menerus sampai bawah.

"Kolom juga harus lebih kuat dibanding baloknya," urainya.

Hal ini agar kerusakan terjadi di balok, bukan di kolom. Inilah yang dimaksud dengan “rusak dengan cara yang diinginkan”.

Selain itu, konsep bangunan tahan gempa lainnya ialah bangunan juga harus ringan. Hal ini karena efek gempa pada struktur sebanding dengan berat bangunan.

Berat bangunan menjadi ringan dapat dilakukan salah satunya dengan penggunaan bata ringan untuk dinding, penggunaan rangka baja ringan seperti galvalum untuk bangunan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com