Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Analog Ubi Jalar Ungu Inovasi Dosen IPB Cocok bagi Penderita Diabetes

Kompas.com - 01/12/2022, 12:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu hasil inovasi dosen IPB University yakni beras analog dari ubi jalar ungu ini cocok bagi penderita diabetes.

Tentu, beras analog tersebut bisa menjadi salah satu upaya untuk menangani persoalan pangan. Apalagi kebutuhan pangan mendatang tidak ada habisnya.

Beras analog adalah beras yang dibuat dari bahan selain padi, tetapi dapat ditanak menjadi nasi.

Dr. Tri Prartono selaku Wakil Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University menyampaikannya pada Talk Show Beras Analog Ubi Jalar Ungu di kampus setempat, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Mahasiswa IPB Inovasi Sabun, Mandi Tanpa Bilas Air

Selain itu, acara digelar dalam rangka peluncuran produk sebagai rangkaian kegiatan program Matching Fund Komersialisasi Beras Analog Berbahan Umbi-umbian Lokal.

Dikatakan, IPB University sudah banyak mengembangkan produk pangan, salah satunya beras analog. Seperti beras analog dari jagung, singkong, sagu, porang dan sebagainya.

"Jadi, ini adalah sumberdaya yang luar biasa. Namun, persoalannya pada saat ini tidak semuanya ditangkap oleh pasar," ujarnya dikutip dari laman IPB.

Namun yang harus dipikirkan adalah bagaimana penyajian beras analog agar bisa diterima masyarakat. "Dengan adanya variasi yang lain inilah, menjadi tantangan bagi kita," terang Dr. Tri Prartono.

Karenanya, ia berharap LKST dapat mendukung hal ini, termasuk pengembangan inovasi pangan dalam lima tahun ke depan.

Ia juga berharap dari talkshow tersebut dapat memberikan informasi yang jelas, sehingga diharapkan mampu menimbulkan ide-ide baru serta akan mempercepat hilirisasi inovasi. Khususnya produk pangan yang dihasilkan oleh staff atau peneliti di IPB University.

Baca juga: Rektor IPB Prof Arif Satria Terpopuler di Media Digital

Beras analog ubi jalar ungu punya kelebihan

Adapun beras analog dari ubi jalar ungu hasil penelitian yang diketuai Prof. Feri Kusnandar, Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University ini punya kelebihan, yakni:

1. cocok bagi penderita diabetes

2. cocok bagi yang punya kolesterol tinggi

3. cocok bagi yang diet kalori

Sedang anggota peneliti lainnya ialah Prof. Slamet Budijanto, Dr. Eko Hari Purnomo, Dr. Faleh Setia Budi, Dr. Siti Nurjanah, dan Dr. Dias Indrasti.

Prof. Slamet Budijanto mengatakan, keunggulan beras analog itu bentuknya mirip beras, bahan bakunya fleksibel dengan dapat memanfaatkan berbagai bahan baku lokal non-beras sumber karbohidrat dan protein.

Ia menilai bahwa sumber karbohidrat non beras kurang populer karena aspek sosial budaya.

Belum ada kendaraan yang mampu mengantarkan berbagai sumber karbohidrat non beras ke meja makan keluarga Indonesia. Kendaraan paling pas adalah tepung karena mudah diolah menjadi berbagai produk pangan.

"Selain itu, produk dapat divariasikan, dapat disajikan berbagai kuliner, harga terjangkau dan bisa menjadi kendaraan untuk diversifikasi pangan," terang Prof. Slamet.

Baca juga: Manfaat Jamu Beras Kencur, Ini Cara Membuatnya bagi Siswa

Tentunya, dari talkshow tersebut diharapkan beras analog bisa menjadi alternatif atau pengganti nasi, seperti beras analog dari ubi jalar ungu tersebut.

Sebab, kandungan nilai gizi dan manfaat ubi jalar ungu yang kaya akan karbohidrat kompleks, serat, besi, vitamin B2, vitamin C, vitamin dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com