Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Sebut Guru Sebagai Ujung Tombak Perubahan dalam Pendidikan

Kompas.com - 27/11/2022, 11:45 WIB
Angela Siallagan,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 memberikan apresiasi dan penghargaan Guru atau Tenaga Kependidikan (GTK).

Apresiasi GTK diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang inspiratif dan yang telah memberikan layanan pendidikan yang baik bagi para murid.

Mereka memiliki semangat belajar, berkarya, dan berbagi sesuai dengan visi Merdeka Belajar.

"Guru-guru sebagai ujung tombak perubahan nyata dalam pendidikan di negara kita. Peningkatan kapasitas dan kesejahteraan guru merupakan dua hal yang menjadi kunci utama dan pilar utama dari pada strategi Kemendikbud dalam transformasi sistem pendidikan," ucap Nadiem dalam rangkaian peringatan HGN 2022 Kemendikbud Ristek yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Baca juga: Mahasiswa Poltera Inovasi Payung Raksasa Setinggi 10 Meter

Dalam perayaan ini, hadir ratusan guru dari berbagai wilayah di Indonesia seperti dari Kalimantan, Sumatera, Papua, dan daerah lain.

Berlangsung secara hybrid, acara ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendikbud RI dan TVRI.

Dengan mengusung tema HGN 2022 "Serentak Berinovasi Wujudkan Merdeka Belajar", Nadiem mengajak para pendidik di Indonesia untuk bersemangat dalam berkarya dan berinovasi, yang diwujudkan dalam Program Merdeka Belajar.

"Gerakan Merdeka Belajar yang sudah berjalan tiga tahun terakhir harus lebih besar lagi, lebih dirasakan lagi manfaatnya oleh semua murid, semua guru, dan semua sekolah di seluruh Indonesia. Keberanian untuk berinovasi harus semakin ditingkatkan lagi sebagai bekal kita melompat ke masa depan," beber Nadiem.

Baca juga: 3 Manfaat Bermain Engklek bagi Anak, Bisa Melatih Motorik

Pada acara HGN ini juga diberikan penghargaan kepada para guru yang terpilih dalam 18 kategori apresiasi GTK. Ini menjadi bentuk penghormatan Kemendikbud Ristek kepada para guru, pengawas sekolah, dan pamong yang berprestasi dari jenjang PAUD sampai SMA.

Lanjut dia menyampaikan, tema HGN tahun ini "Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar", terinspirasi dari semangat para ibu dan bapak guru semua.

Dengan tema tersebut, guru-guru diajak untuk semakin memiliki kemauan dalam mencoba hal-hal baru, terus bertanya, dan terus berkarya dalam membawa perubahan di lingkungan sekolahnya.

"Dengan program Merdeka Belajar, seluruh guru yang ada di Indonesia terus tergerak menghadirkan inovasi dalam pembelajaran dan membawa perubahan di lingkungan sekolahnya," jelas Nadiem.

Baca juga: Bantu UMKM Ikan Hias, Universitas Pradita Bangun Sistem Pemantauan Kualitas Air Kolam

Dengan adanya semangat para guru tersebut, sistem pendidikan di Indonesia telah memasuki babak dan era baru, yakni dengan Kurikulum Merdeka yang memberi keleluasaan jauh lebih besar untuk para guru.

Para guru dapat mengembangkan proyek-proyek kreatif yang jauh lebih menyenangkan. Bukan hanya itu, Kurikulum Merdeka juga dirampingkan, sehingga memberikan waktu yang lebih fleksibel bagi para guru untuk mendalami setiap mata pelajaran.

Para guru juga diberi keleluasaan untuk maju dan mundur sesuai dengan kompetensi para muridnya.

"Kurikulum Merdeka di desain oleh para guru dan untuk guru," sebut Nadiem.

Selain itu, ada juga Program Guru Penggerak. Para pendidik kita disiapkan menjadi generasi pemimpin masa depan. Hingga saat ini sudah ada 50.000 guru penggerak di lapangan. Nadiem menyebut angka ini sangat luar biasa.

Baca juga: Gempa Cianjur, Nadiem Apresiasi Guru yang Lindungi Siswa Saat Gempa

"Mereka akan melakukan apapun demi kebaikan dan kemajuan para murid. Guru yang selalu memprioritaskan murid. Itulah yang kita cari menjadi pemimpin-pemimpin bangsa kita," ucap Nadiem.

Selain itu, Kemendikbud Ristek menyediakan Platform Merdeka Mengajar. Hingga saat ini sebanyak 1,6 juta guru di seluruh Indonesia terkoneksi untuk saling belajar dan berbagi.

"Semua ini tentunya berkat gotong-royong kita semua. Berkat keberanian Ibu dan Bapak guru dalam berkarya dan berinovasi," tutur Nadiem.

Upaya-upaya menghadirkan transformasi pembelajaran perlu mendapatkan dukungan peningkatan kesejahteraan para guru yang menjadi ujung tombak perubahan.

Baca juga: Hari Guru Nasional, Nadiem Ajak Guru Ciptakan Perubahan Masa Depan

Melalui program Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK), ratusan ribu guru yang selama bertahun-tahun mengabdikan diri sebagai guru honorer sekarang mendapatkan penempatan dan kesejahteraan yang lebih baik.

"Melalui program ASN PPPK, ratusan ribu guru yang selama bertahun tahun mengabdikan diri sebagai guru honorer sekarang mendapatkan penempatan dan kesejahteraan yang lebih baik," tegas dia.

Meski demikian, Nadiem mengakui program yang dijalankan belum sempurna, maka Kemendikbud Ristek terus berjuang untuk guru honorer.

Dengan semangat, Nadiem juga menyebutkan tentang jumlah guru honorer yang akan menjadi PPPK hingga akhir tahun ini.

"Akhir tahun ini, Insya Allah total kumulatif 600.000 guru honorer akan menjadi PPPK. Semua ini terjadi berkat gotong-royong kita semua, berkat keberanian ibu dan bapak guru dalam berkarya dan berinovasi, sehingga Merdeka Belajar bisa menjadi sebuah gerakan, bukan hanya kebijakan," tutup Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com