Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Mikrobiologi Universitas Esa Unggul Beberkan Fenomena NOVID

Kompas.com - 26/11/2022, 12:42 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Hal ini karena adanya temua sub-varian baru Omicron XBB.

Meski demikian, di tengah lonjakan kasus Covid-19 ini ada golongan orang-orang tertentu yang tidak pernah terinfeksi virus penyebab Covid-19 yang disebut dengan istilah NOVID. Lantas apakah yang dimaksud dengan Fenomena NOVID.

Menurut Guru Besar dari Prodi Farmasi FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta, Prof. Maksum Radji, NOVID adalah suatu fenomena yang menunjukkan kondisi seseorang yang tahan terhadap paparan virus SARS-COV-2 dan tidak mengalami gejala Covid-19.

"Sebetulnya istilah NOVID ini dicetuskan oleh Komunitas ilmuwan di beberapa negara, yang berusaha menemukan penjelasan kenapa ada sebagian manusia yang sama sekali tak pernah terinfeksi virus Covid-19," ujarnya dikutip dari laman Universitas Esa Unggul, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Dosen Itera Inovasi Alat Semprot Pestisida Otomatis

Untuk tujuan tersebut para ilmuan melakukan berbagai studi dan membentuk suatu konsorsium International the Covid Human Genetic Effort.

Ada kelompok orang yang tahan Covid-19

Dikatakan, pada salah satu penelitian yang dilakukan oleh Tim peneliti di Trinity College Dublin Irlandia, mereka menemukan sekitar 16.000 petugas kesehatan di rumah sakit yang kebal dan tak pernah terinfeksi virus SARS-COV-2.

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pada orang-orang yang tahan terhadap Covid-19 ini mereka memiliki mutasi genetik yang spesifik.

Selain itu, ada pula penelitian lainnya yang dilakukan oleh tim peneliti mikrobiologi klinis dari Rockefeller University New York.

"Dari penelitian itu menunjukkan bahwa sejumlah sampel yang diteliti ditemukan adanya kelompok orang-orang yang tidak pernah tertular virus Covid-19 meskipun memiliki risiko tinggi tertular," imbuh Prof. Maksum.

Inilah yang disebut dengan Fenomena NOVID dimana seseorang tidak pernah terinfeksi virus SARS-COV-2 ataupun tidak menyadari bahwa telah terinfeksi karena tidak menngalami gejala Covid-19 sedikitpun.

Baca juga: Mahasiswa IPB Inovasi Sabun, Mandi Tanpa Bilas Air

Para NOVID ini umumnya tidak melakukan tes dan tidak mengetahui status infeksinya, serta mereka tidak menyadari bahwa mereka dapat menularkan virus kepada orang lain di sekitarnya.

"Dari sekian banyak orang yang terinfeksi virus SARS-COV-2 pada kenyataannya ada sebagian kelompok orang yang tidak pernah merasakan bahwa mereka terinfeksi atau menderita Covid-19. Kelompok inilah yang disebut sebagai NOVID," jelasnya.

Karena faktor genetik

Prof. Maksum juga menjelaskan bahwa para peneliti dari School of Biomedical Sciences and Pharmacy, University of Newcastle, menyebutkan bahwa pengaruh variasi genetik individu atau polimorfisme terhadap risiko penyakit biasanya sangat kecil.

Jadi untuk mengidentifikasi pengaruh genetik terhadap NOVID ini membutuhkan lebih banyak penelitian yang melibatkan lebih banyak subjek yang terdiri dari berbagai ras dan suku.

Prof. Maksum menjelaskan bahwa berdasarkan hasil studi para peneliti mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kelompok manusia yang digolongkan sebagai NOVID yaitu:

1. Adanya variasi genetik. Sebagian kecil manusia dilahirkan telah memiliki gen spesifik yang kebal terhadap virus, termasuk virus yang menyebabkan Covid-19.

2. Kelompok manusia yang kebal karena pernah terinfeksi virus yang sekerabat sebelumnya.

3. Kelompok yang pernah terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala.

Baca juga: Dosen Unja Inovasi CPO Jadi Pelembap Kulit

4. Kelompok yang memiliki kebiasaan hidup sehat dan sangat berhati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com