Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Kaba dan PPP

Kompas.com - 20/11/2022, 07:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Muhardis*

SABAR, PPP yang dimaksud di bagian judul tulisan ini tidak ada sangkut pautnya dengan salah satu partai peserta Pemilu.

PPP mengacu kepada profil pelajar Pancasila, programnya pemerintah, terlebih mereka yang mengurusi pendidikan di negara tercinta. Profil ini harus benar-benar terinternalisasi ke dalam jiwa peserta didik agar mereka dapat dilabeli Pancasila-is.

Dalam siaran persnya, Mendikbud berharap pelajar tidak sekadar hafal butir Pancasila, namun juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu senada dengan Hilmar Farid yang berharap bentuk kecintaan terhadap Pancasila di masa kini bukan pada seberapa hafalnya, namun lebih kepada praktiknya (Kompas, 11/06/2020).

Ya, peserta didik harus menjadi sosok Pancasilais, penganut ideologi Pancasila yang baik dan setia.

Sejatinya, dimensi-dimensi profil Pancasila bukanlah hal baru bagi bangsa ini. Sebelum dikumpulkan dan diklasifikasikan menjadi enam dimensi saja, profil tersebut seyogianya telah dikenal, namun tidak menyatu dalam satu bingkai, profil pelajar Pancasila.

Barangkali-sekali lagi-penambahan kata pelajar menyebabkan profil tersebut lebih eksklusif peruntukannya.

Beberapa model dan modul telah dirancang pemerintah guna membantu pendidik (sebutan bagi guru dalam kurikulum merdeka), memuat alur pembelajaran yang bisa mereka terapkan.

Setelah diamati, tema-tema berkaitan dengan kearifan lokal menjadi menu andalan. Sebut saja “Timun Mas” untuk Fase C, “Eksplorasi Empon-Empon” untuk peserta didik Fase D, dan “Nandong Smong” untuk peserta didik Fase E.

Sebelum dirilisnya profil pelajar Pancasila, cerita rakyat Timun Mas (sepertinya lebih familiar dibandingkan dua cerita lainnya) telah sering dijadikan sebagai teks pembelajaran dan penilaian sastra Indonesia di sekolah.

Pendidik menghadirkan teks tersebut guna membelajarkan peserta didik terkait unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.

Peserta didik diharapkan dapat meneladani sikap si Timun Mas, yakni secara mandiri berani dalam menghadapi permasalahan hidup.

Nilai-nilai moral inilah yang ingin diinternalisasikan penyusun modul penguatan PPP karena dianggap beririsan dengan dimensi, elemen, dan sub-elemen PPP.

Jika Timun Mas (Jawa) dan Nandong Smong (Aceh) bisa dijadikan bahan penguatan profil, tentunya cerita rakyat dari daerah lain, semacam Kaba, juga mendapatkan porsi yang sama. Toh, sama-sama memuat dimensi-elemen-sub-elemen PPP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com