Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM Ikut Rancang Bamboo Dome, Tempat Makan Siang Pimpinan G20

Kompas.com - 18/11/2022, 05:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali 2022 telah berakhir, Rabu (16/11/2022). Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merasa terhormat bisa memimpin G20 selama setahun terakhir ini.

Meski sudah berakhir, ada bebarapa cerita menarik dari gelaran akbar KTT G20 Bali tersebut. Salah satunya, Bamboo Dome di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali yang menjadi lokasi makan siang para pemimpin serta delegasi G20.

Ternyata, Bamboo Dome itu juga ikut dirancang oleh pakar bambu yang juga Dosen Departemen Teknik Sipil FT Universitas Gadjah Mada (UGM), Ashar Saputra.

Selain Ashar, mahakarya itu hasil kolaborasi dari Elwin Mok (visual creative consultant KTT G20) dan Rubi Roesli (desainer Bamboo Dome).

Baca juga: Mobil Listrik Tim Arjuna UGM Ramaikan KTT G20 Bali

Dibuat dalam waktu singkat

Adapun Bamboo Dome itu dibuat dengan waktu singkat, yakni para penggiat serta perajin bambu hanya disediakan waktu 3 minggu saja.

Ashar tidak menyangka sebelumnya bahwa dirinya bakal dilibatkan dalam pembuatan Bamboo Dome ini.

Hal itu berawal dari kontak teman penggiat bambu dari Bali yang menawarkan kerja sama dengan panitia nasional G20 dalam pembuatan lokasi jamuan makan para pemimpin dan delegasi G20.

Tentu tawaran ini bukan tanpa tantangan, perajin hanya memiliki waktu yang relatif singkat untuk menyiapkan lokasi yang estetik dan aman.

"Para penggiat, perajin bambu disediakan tiga minggu untuk menyelesaikan Bamboo Dome. Ini menuntut kerja sama yang intens antara arsitek, perajin bambu, dan saya untuk memastikan keamanannya," ujarnya dikutip dari laman UGM.

Maka dari itu, ia harus mengawal pengerjaannya. Sebab harus zero tolerance terkait keamanan struktur bangunan.

Baca juga: Bus Listrik Merah Putih di KTT G20 Bali Hasil Kolaborasi 4 Kampus

Dijelaskan, ide pembuatan bangunan dengan bahan utama bambu ini adalah mencari sesuatu yang unik. Dipilihnya bambu karena memiliki keunikan sebagai bahan yang mudah dibentuk melengkung karena sifatnya yang lentur dan elastis.

Disamping itu, bangunan bambu juga dikenal kuat atau tahan terhadap guncangan gempa.

"Idenya dari para desainer itu adalah di mana disaat dunia itu senang memilih yang artifisial, justru Bali masih memiliki yang original. Bambu jadi pilihan karena sudah menjadi keseharian masyarakat Bali," ungkapnya.

Adapun Bamboo Dome dibangun menggunakan bambu apus. Sebagai penyangga memakai bambu petung dari Tabanan yang dibawa ke Gianyar untuk digarap oleh perajin.

Pengerjaan Bamboo Dome dimulai dari menentukan pondasi, menyusun lengkung-lengkung utama, sampai keseluruhan dapat diuji karena strukturnya lengkung.

Halaman:
Sumber UGM


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com