PADA awal ajaran baru 2022-2023, Pemerintah melalui Kemendikbud Ristek sudah mengumumkan pemberlakuan kurikulum baru, yaitu "Kurikulum Merdeka".
Di dalam pengantar buku kajian kurikulum merdeka dijelaskan bahwa pelaksanaan Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi Covid-19.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 dijelaskan perubahan kurikulum yang terbentuk oleh Kebijakan Merdeka Belajar akan berkarakteristik fleksibel, berdasarkan kompetensi, berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan lunak, dan akomodatif terhadap kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri (DU/DI).
Sistem penilaian akan bersifat formatif/mendukung perbaikan dan kemajuan hasil pemelajaran serta menggunakan portofolio.
Guru diberikan kebebasan untuk membuat dan merencanakan program pembelajaran dengan menggunakan capaian pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
Kebebasan dalam memilih mata pelajaran akan berimbas pada hilangnya jam mengajar apabila peminat pelajaran sedikit. Salah satu yang terdampak dari Kurikulum Merdeka adalah mapel sejarah.
Sebelumnya pada Kurikulum 2013, sejarah terbagi atas dua mata pelajaran, yaitu Sejarah Indonesia sebagai mata pelajaran wajib dan Sejarah Peminatan sebagai mapel peminatan IPS.
Pada Kurikulum Merdeka, pelajaran Sejarah Indonesia dan Sejarah Peminatan dialihkan menjadi mata pelajaran “Sejarah” dan masuk dalam mapel umum.
Secara kalkulasi, pada Kurikulum 2013, jam pelajaran Sejarah Indonesia adalah 2 JP dalam satu minggu, sedangkan Sejarah Peminatan adalah 3 JP pada kelas X, dan 4 JP pada kelas XI dan XII, sedangkan pada Kurikulum Merdeka jam Sejarah hanya 2 JP dalam satu minggu.
Di dalam Keputusan BSKAP Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran Sejarah pada Tingkat Sekolah Menengah, dalam narasinya dijelaskan bahwa proses pembelajaran sejarah untuk melahirkan pemahaman dan kesadaran sejarah mengenai peristiwa yang terjadi di Indonesia mulai dari masa asal usul nenek moyang hingga masa-masa Reformasi adalah sebuah perjalanan panjang melintasi ruang dan waktu, di mana banyak terkandung pelajaran di dalamnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.