Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ivan, Anak Petani Raih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Nasional

Kompas.com - 02/11/2022, 13:12 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - "Yang paling penting ketika kita di dalam suatu kesempatan, semua orang memiliki kesempatan yang sama. Jangan lupa untuk selalu meningkatkan kapasitas diri. Abaikan pikiran atau perkataan negatif dari orang lain. Terus berproses dan berusaha.”

Itulah sepenggal kata semangat dari Ivan Taufiq Nugraha. Bagi Ivan, perjuangan untuk menjadi Juara 1 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tahun 2022 Jenjang Diploma tidaklah sebentar.

Perjuangan itu sudah dilakukannya sejak masih duduk di bangku sekolah, tepatnya ia masih kelas 2 SMA.

5 kali gagal masuk IPB

Alumni SMA Negeri 2 Sukabumi, Jawa Barat ini bermimpi untuk menjadi mahasiswa IPB setelah guru SMA-nya memutarkan video perjalanan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB).

Baca juga: Lulus IPK 4.00, Ibnu Diangkat Jadi Kepala Sekolah di Usia 23 Tahun

Video itu membuatnya terharu dan memiliki keinginan kuat untuk menjadi mahasiswa IPB dan mengukir prestasi.

Berbagai jalur masuk IPB diikutinya mulai dari SNMPTN, SBMPTN, Beasiswa Utusan Daerah (BUD), Prestasi Internasional dan Nasional (PIN), Seleksi Mandiri (SM), dan Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Dari 6 jalur masuk tersebut, Ivan gagal di lima tes jalur masuk. Namun, akhirnya ia diterima di program studi D3 Paramedik Veteriner melalui jalur USMI di tahun 2019.

Kegigihan belajar dan berprestasi tak sia-sia

Meski sudah dinyatakan masuk IPB, kala itu keluarga Ivan tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya daftar ulang dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pertama.

Ayahnya yang berprofesi sebagai petani dan ibunya seorang Ibu Rumah Tangga, memiliki sumber penghasilan yang pas-pasan.

Baca juga: Sosok Tiara, Lulus ITB dengan IPK Tertinggi, Belajar Pukul 4 Pagi

Ayahnya mendapatkan penghasilan setiap tiga bulan sekali yang diperoleh dari panen sayur. Belum lagi harus dibagi untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah kedua adiknya.

Di tengah kesulitan tersebut tidak disangka pada hari terakhir pembayaran, Ivan dihubungi oleh pihak sekolahnya.

Ivan dinobatkan sebagai lulusan terbaik SMA-nya karena kerja kerasnya dalam belajar. Ivan pun mendapatkan beasiswa pendidikan untuk UKT pertama dari SMA-nya.

Ivan mengaku sangat bersyukur dan berusaha untuk membanggakan sekolahnya.

Pada pembayaran UKT berikutnya, Ivan memperoleh beasiswa Bidik Misi yang kebetulan baru dibuka tahun 2019 untuk vokasi IPB.

Perjuangan Ivan tak berhenti di situ, dengan keadaan ekonomi yang terbatas, Ivan memutuskan untuk tinggal di Masjid Al-Ghifari IPB sebagai marbot hingga ia lulus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com