KOMPAS.com - Di antara ribuan wisudawan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun akademik 2022/2023 di Wisuda Oktober ITB 2022, terdapat seorang mahasiswa yang menjadi wisudawan termuda di program magister.
Mahasiswa itu bernama Sam Maykel. Sam membuktikan bahwa usia bukan halangan dalam menempuh pendidikan.
Sam yang saat ini berusia 21 tahun berhasil lulus program magister jurusan Teknik Dirgantara dari FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara) ITB.
Baca juga: Daftar Jurusan dan Biaya Kuliah S2 ITB, Intip Peluang Beasiswanya
Selama perjalanan studi, Sam mengaku bahwa kuliah di ITB tidak mudah, dengan tugasnya yang banyak dan ujiannya yang cukup susah.
Namun, dia bersyukur memiliki teman-teman kuliah yang saling peduli dan mendukung sesama lainnya.
“Kita semua saling membantu, baik itu dalam hal akademik atau nonakademik. Karena ini, masa-masa kuliah kita tidak terlalu stres," ujarnya dilansir dari laman ITB.
Sam bercerita salah satu mata kuliah yang menarik baginya adalah Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara, di mana dia dibimbing langsung oleh KNKT untuk menyusun laporan hasil investigasi berdasarkan kasus nyata kecelakaan udara dan ikut merasakan prosedur mencari bukti dan alasan kejadian tersebut terjadi.
Selain mengikuti pelajaran, Sam juga aktif dengan kegiatan di luar kelas.
Dia menjadi asisten praktikum di salah satu modul mata kuliah S1 Teknik Dirgantara serta menjadi asisten dosen yang bertugas untuk membuat kunci jawaban kuis atau ujian dan membantu memeriksa jawaban mahasiswa.
Baca juga: Sosok William, Lulusan Terbaik, Termuda, Tercepat ITB dengan IPK 4,00
Dia juga membantu FTMD dalam proyek digitalisasi perpustakaan di mana semua file dan dokumen tugas akhir, tesis, disertasi diubah menjadi format digital.
Di bawah bimbingan dosen, Sam berhasil menyelesaikan tesis dengan judul “Simulasi Numerik Proses Vacuum Assisted Resin Transfer Molding (VARTM) pada Struktur Komposit Foam-Core Sandwich dengan Pendekatan Strip Model”.
Dalam risetnya, Sam menerangkan tentang cara mensimulasi proses manufaktur struktur komposit dengan metode VARTM.
Simulasi tersebut berguna dalam memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk eksperimen berikutnya, dan menghemat biaya yang dikeluarkan apabila terjadi kesalahan atau kekurangan dalam eksperimen.
Sebelumnya, Sam menempuh pendidikan Sarjana di Program Studi Sarjana Teknik Dirgantara ITB dan memutuskan untuk mengikuti jalur fast track, di mana para mahasiswa sarjana yang masuk jalur tersebut diberi kemudahan untuk melanjutkan studi mereka ke jenjang magister.
Di jalur ini, mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah magister yang wajib maupun pilihan pada tahun keempat program sarjananya.
Baca juga: ITB Bersiap Jadi Kampus Indonesia Pertama yang Ada di Metaverse
Setelah lulus S1, mahasiswa fast track dapat langsung masuk ke program magister selama satu tahun sehingga mereka mengikuti program sarjana dan magister selama lima tahun.
Sam berterima kasih kepada orang-orang terdekat dia sebagai support system yang menemani sepanjang perjalanan studinya.
Dengan dukungan mereka, Sam berencana untuk mulai bekerja dan meniti karier untuk masa depannya.
“Untuk yang masih berjuang menyelesaikan kuliahnya di ITB, semangat terus, jangan lupa berdoa, dan cari support system kalian agar kalian bisa melepaskan penat dan menghindari stres dan tekanan kuliah,” ujar Sam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.