Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2022, 09:49 WIB

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim kembali melakukan tradisi bermalam dadakan saat melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah di Kalimantan Barat.

Kali ini, Nadiem bermalam di sekolah terdekat dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, yakni SMKN 1 Entikong, di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (25/10/2022). Nadiem menumpang istirahat di salah satu kamar asrama SMK 1 Entikong.

Sebelumnya, Nadiem juga sempat menginap di rumah salah seorang guru honorer di Desa Mujur, Kabupaten Lombok Tengah, di sela kunjungan ke NTB, Oktober 2021. Guru honorer tersebut adalah Sukardi Malik, pengajar di SMP Negeri 1 Praya Timur.

Baca juga: Daftar Seleksi PPPK Guru 2022 Lewat Link sscasn.bkn.go.id

"Alhamdulillah saya bisa berada di sekolah perbatasan ini untuk mendengarkan aspirasi adik-adik, serta ibu dan bapak yang saya banggakan," ucap Nadiem.

Suka duka tinggal di asrama

Dalam "sesi curhat", Nadiem berbagi suka duka hidup di asrama bersama murid SMKN 1 Entikong.

Nadiem mengatakan, dirinya juga pernah merasakan tinggal di asrama selama mengenyam pendidikan.

Elin, siswa kelas XI jurusan teknik komputer jaringan, bercerita bahwa sukanya adalah lebih asyik berteman karena selalu bersama. Adapun dukanya adalah ketika satu kamar dengan orang yang tidak terlalu cocok dengannya.

Menanggapi Elin, Nadiem mengatakan bahwa mampu berteman dengan banyak orang bisa membuat seseorang lebih tangguh.

"Pengalaman hidup mandiri dan berteman dengan beragam karakter manusia akan membuat kita lebih tangguh di masa depan," pesannya kepada murid-murid.

Baca juga: 6 Tanda Anak Cerdas Secara Emosional dan Cara Mengoptimalkannya

Mendikbudristek Nadiem Makarim Bermalam di SMKN 1 Entikong, Sekolah Terdekat dengan Batas NegaraDok. Kemendikbud Ristek Mendikbudristek Nadiem Makarim Bermalam di SMKN 1 Entikong, Sekolah Terdekat dengan Batas Negara

Sementara itu, Dedi, guru jurusan produk kreatif dan kewirausahaan, menyambut semangat kedatangan menteri termuda Kabinet Indonesia Maju ini.

"Kedatangan Mas Menteri yang santai ini bagaikan durian runtuh bagi kami di daerah perbatasan. Dari awal saya mendengar Merdeka Belajar, rasanya senang sekali," ungkap Dedi.

Dedi kemudian bertanya kepada Nadiem seperti apa caranya menjelaskan secara singkat apa itu Merdeka Belajar.

Nadiem menanggapi, Merdeka Belajar memberikan kepercayaan kembali kepada kepala sekolah, guru, dan peserta didik.

"Guru diberikan kebebasan untuk fokus mengajar dan mulai terlepas dari beban kerja administratif. Murid diberikan kebebasan untuk mendalami minat dan bakatnya. Saya ingin melalui Merdeka Belajar, bersekolah itu menjadi menyenangkan dan benar-benar berguna," ujarnya.

Baca juga: Syarat Skor TOEFL dan IELTS untuk Daftar Beasiswa LPDP 2023, Siap-siap

Nadiem juga menyinggung penyesuaian pemanfaatan Dana BOS yang juga menjadi salah satu episode Merdeka Belajar.

"Dana BOS yang sekarang besarannya lebih berpihak kepada sekolah-sekolah di daerah 3T juga kini ditransfer langsung ke sekolah. Kami percaya kepala sekolah lah yang paling tahu apa yang dibutuhkan guru dan muridnya untuk mencapai hasil belajar yang terbaik," kata Nadiem.

Produk teknologi pun disinggung Nadiem kepada kepala sekolah SMKN 1.

"Sekarang ada aplikasi SIPlah. Jadi akses Bapak terhadap barang-barang bermutu yang membantu pembelajaran sudah sama dengan sekolah di kota-kota besar. Bapak juga bisa pakai aplikasi ARKAS untuk membantu Bapak membuat laporan keuangan. Sehingga, Bapak bisa lebih fokus memperhatikan para guru dan murid, tidak berkutat dengan hal-hal administratif yang membebankan," jelas Nadiem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+