Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Peran Pendidikan Cetak Generasi Unggul Bidang Bioteknologi

Kompas.com - 20/10/2022, 11:00 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pendidikan memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan bioteknologi kesehatan di Indonesia karena pendidikanlah yang akan mencetak lulusan unggul, memiliki kecerdasan intelektual, dan kemampuan mengembangkan bioteknologi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Ikatan Program Studi Bioteknologi Indonesia (IPSBI), Dr. Listya Utami Karmawan dalam acara pembukaan program Higher Height 2022 yang dilaksanakan secara hybrid di Ayana Midplaza Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Tenaga pengajar dan peneliti merupakan ujung tombak dalam mencetak generasi penerus yang unggul untuk mendorong kemajuan bioteknologi kesehatan di Indonesia,” ujarnya.

Saat ini perguruan tinggi telah melaksanakan tiga pilar dalam bidang bioteknologi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Ketiga pilar tersebut diarahkan untuk mengembangkan bioteknologi medis yang ada di Indonesia.

Baca juga: 13 Profesi Jurusan Bioteknologi yang Dibutuhkan di Masa Depan

Harapannya pendidikan mampu menghasilkan lulusan sesuai dengan yang diinginkan untuk berkiprah di bidang bioteknologi medis.

“Hal tersebut juga tidak lepas dari upaya dan cara menyusun kurikulum dan pengajaran kepada mahasiswa, juga metode asesmennya yang dapat mengukur tercapainya tujuan dari pembelajaran yang diinginkan,” tambah Listya.

Lebih lanjut Listya menyampaikan bahwa bioteknologi itu sendiri merupakan pengembangan dari ilmu biologi.

Sebagai informasi, bioteknologi berasal dari kata bio yang artinya makhluk hidup, dan teknologi. Jadi, pengertian bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk hidup secara utuh maupun bagian-bagiannya untuk menghasilkan atau memodifikasi produk yang bermanfaat melalui cara prinsip atau teknologi tertentu, seperti dilansir dari ruangguru.com.

Bioteknologi sendiri dikembangkan oleh beberapa bonggol keilmuan seperti bio-informastics, physiology, genetics and genetic engineering, microbiology, chemistry, biochemistry, enyzmology, cell and molekular biologi, dan bioprocess technology.

Baca juga: Intip 10 Ide Terbaik Mahasiswa untuk Bioteknologi Kesehatan Pfizer Fellowship

Namun, selain pendidikan, peran pemerintah dan pihak-pihak lain juga sangat diperlukan dalam peningkatan bioteknologi ini, seperti hal nya yang dilakukan oleh Pfizer dan IPSBI.

Keduanya membahas berbagai upaya dengan Pemerintah dan stakeholder untuk mendorong kemajuan pendidikan bioteknologi kesehatan di Indonesia, yang nampak dalam program HighherHeigh.

Pada 2022 ini, program Higher Height fokus pada penguatan kapasitas dosen dan peneliti bioteknologi kesehatan yang akan diikuti oleh para dosen dan peneliti dari 14 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.

Mereka akan mendapatkan pelatihan dan kesempatan bertukar pikiran terkait berbagai topik, mulai dari advanced genomics, real world data hingga rantai pasok vaksin dengan lembaga riset dan industri bioteknologi kesehatan tingkat dunia.

Dengan demikian, diharapkan dapat mempercepat pengembangan bioteknologi kesehatan.

Di Indonesia sudah banyak universitas yang mencetak lulusan bioteknologi dengan gelar S1, S2, hingga S3, tetapi belum dapat dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com