KOMPAS.com - Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) beberapa waktu terakhir tengah menjadi perbincangan hangat.
Hal itu terjadi akibat Jokowi disebut sebagai alumni Program Sarjana (S1) UGM Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980.
Sesuai ketentuan dan bukti kelulusan yang dimiliki oleh kampus, Jokowi dinyatakan lulus dari UGM pada 1985.
Baca juga: Tempat Pendidikan Jokowi, dari SD hingga Masuk Fakultas Kehutanan UGM
Terbukti, Jokowi menyelesaikan skripsinya dengan judul "Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta".
Dari situ, Jokowi memanfaatkan ilmu kuliahnya untuk belajar struktur kayu, pemanfaat, dan teknologinya.
Sampai akhirnya, dia bertekad untuk berbisnis di bidang kayu sebelum kini menjadi Presiden Republik Indonesia.
Sebelum menjadi perbincangan seperti itu pun, Fakultas Kehutanan UGM memiliki sistem pendidikan dan prospek karier bagi lulusannya yang begitu menjanjikan.
Berdasarkan data yang dipublikasikan UGM pada buku panduan akademik 2019, dari seluruh mahasiswa reguler dan lulusan dalam lima tahun terakhir hingga Agustus 2018, total mahasiswa yang diterima sebesar 1.178 dan total lulusan sebanyak 1.043.
Bahkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata lulusan berada di atas 3,25 serta tidak ada lulusan yang memperoleh IPK kurang dari 2,00.
Melansir situs resmi Fakultas Kehutanan UGM, pada Rapat Senat Terbuka UGM tahun ajaran 1951-1952, bagian Kehutanan pada Fakultas Pertanian UGM dibuka dan dideklarasikan secara resmi.
Baca juga: Dua Mahasiswa Unair Jadi Pembicara di FBI karena Bongkar Kasus Ini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.