KOMPAS.com - Pergaulan bebas wajib diwaspadai para orangtua, terlebih yang memiliki anak usia remaja.
Biasanya memasuki usia remaja adalah masa-masanya anak senang bergaul dengan teman sebayanya.
Melalui sebuah pertemanan salah satu cara bagi para anak dalam belajar, bersosialisasi, dan langkah dalam mencari jati diri.
Namun orangtua tetap harus memantau lingkaran pertemanan anak agar tetap berada di koridor yang benar dan tidak menyimpang dari norma-norma yang ada.
Lalu apa sebenarnya pergaulan bebas dan dampaknya bagi anak usia remaja? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pergaulan adalah kehidupan pertemanan atau cara bermasyarakat. Bebas sendiri memiliki arti kata tidak terhalang atau tidak terikat aturan.
Baca juga: Kisah PPPK Guru yang Lolos Seleksi: Kesejahteraan Lebih Baik
Sehingga pergaulan bebas bisa dikatakan suatu tindakan pertemanan yang tidak terikat oleh segala peraturan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Pergaulan bebas lebih mengarah ke sikap dan perilaku yang negatif. Perilaku ini sering dilakukan oleh para remaja dan orang dewasa. Namun tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi pada anak-anak. Pergaulan bebas jadi salah satu perilaku yang dilarang oleh norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Banyak faktor yang menyebabkan anak bisa terjerumus ke pergaulan bebas. Seperti lemahnya kontrol diri, gaya hidup, kurangnya nilai keagamaan yang ditanamkan dalam diri anak, kurangnya perhatian dari orangtua dan keluarga hingga keberadaan internet.
Banyak akibat pergaulan bebas yang merugikan para remaja. Mulai dari menurunnya prestasi, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah. Melansir dari laman Global Prestasi School, Jumat (7/10/2022) berikut dampak pergaulan bebas dan penjelasannya.
Baca juga: Dosen Unair: Ini 4 Ciri Orang Punya Kesehatan Mental yang Baik
1. Kenakalan remaja
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.