Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 18:35 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memberikan beasiswa kepada salah satu korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Beasiswa ini diberikan kepada M Alfiansyah (11), yang kini menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia saat menonton bersama pertandingan Arema FC vs Persebaya.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, dukungan biaya sekolah berupa beasiswa bagi Alfiansyah diberikan hingga tingkat sekolah menengah atas (SMA).

Baca juga: Mahasiswa UMM Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Ini Sosoknya

Beasiswa ini akan disiapkan beasiswa oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.

"Untuk sekolah sudah disiapkan oleh Kapolda. Kapolda menyiapkan beasiswa sampai lulus SMA," kata Dedi, dilansir dari laman humas Polda Jawa Timur (Jatim).

Saat menyambangi Alfiansyah, bersama Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, mereka juga mendengarkan cita-cita Alfiansyah di masa depan.

Siswa kelas 5 SDN Bareng 2 Kota Malang menyampaikan cita-citanya untuk menjadi seorang polisi.

Dedi menjelaskan, Polri akan memfasilitasi keinginan Alfiansyah tersebut dengan tetap mengedepankan profesionalisme.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: 6 Makanan Bikin Kulit Berminyak, Salah Satunya Gula

Dia akan menugaskan seorang Bhabinkamtibmas untuk memberikan pembinaan kepada Alfiansyah guna menggapai cita-citanya.

"Saat ditanya, adik Alfiansyah ini ingin menjadi polisi, kita akan fasilitasi dengan tetap mengedepankan profesionalisme," ujar dia.

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menambahkan, pihaknya akan mempersiapkan Alfiansyah untuk menggapai cita-citanya tersebut.

Dia meminta Alfiansyah bisa menjaga kondisi fisik dan kesehatan dengan bantuan pembinaan Bhabinkamtibmas.

"Tadi Alfiansyah menyampaikan bahwa yang bersangkutan memiliki cita-cita untuk menjadi polisi. Saat ini ia masih kelas 5 SD, jadi kita harus menata, seperti kondisi fisik, kesehatan," ungkap dia.

Dalam waktu dekat, pihak Polresta Malang Kota akan melakukan koordinasi dengan keluarga Alfiansyah dan pihak sekolah untuk menjamin seluruh biaya pendidikan ditanggung Polri.

"Memang bantuan pendidikan ini tidak bisa mengembalikan nyawa orangtua Alfiansyah, tapi kami hadir sedikit untuk memberikan empati kepada korban. Alfiansyah akan kita angkat anak asuh Polresta Malang Kota," jelas dia.

Sebagai informasi, kedua orangtua Alfiansyah, yakni M Yulianton (40) dan Devi Ratna Sari (30) meninggal dunia akibat peristiwa kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam hari.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: 3 Makanan dan Minuman yang Membuat Ginjal Rusak

Keduanya meninggal dunia pada saat akan keluar dari Stadion Kanjuruhan Pintu 14, usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Dalam pertandingan itu, Arema FC kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com