Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSA UGM: Ini Bahayanya bila Kena Gas Air Mata

Kompas.com - 04/10/2022, 08:51 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk mereda kericuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema FC vs Persebaya.

Menanggapi hal itu, Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo, menerangkan bahaya paparan gas air mata bagi tubuh manusia.

Baca juga: Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, Dosen UM Surabaya: Salahi Aturan

Gas air mata ini, kata dia, akan menimbulkan reaksi dengan organ atau bagian tubuh yang terpapar, terlebih jika sampai masuk terhirup ke saluran pernapasan.

"Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran napas (hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru), serta kulit," ucap dia dalam keterangannya, Selasa (4/10/2022).

Anton menyebutkan, apabila gas air mata ini mengenai bagian mata bisa mengiritasi mata.

Kondisi itu dapat menyebabkan mata perih, berair, dan membuat pandangan menjadi kabur.

Dia menjelaskan, gas air mata yang mengenai kulit juga dapat menimbulkan reaksi pada kulit itu sendiri.

Salah satunya adalah menyebabkan iritasi pada kulit.

Tak hanya itu, gas air mata yang terhirup masuk ke saluran pernapasan juga sangat membahayakan tubuh.

Baca juga: 7 Kali Gagal Seleksi PTN, Mahasiswa ITS Ini Lulus dengan IPK 3,85

Sebab, gas air mata dapat mengiritasi selaput mukosa saluran napas, menyebabkan sesak atau kesulitan bernapas, dan pada kondisi tertentu dapat berakibat fatal.

Lalu, apa yang harus segera dilakukan bila terpapar gas air mata ini?

Anton mengungkapkan, penanganan terhadap pasien yang terpapar gas air mata tergantung dengan kondisi pasien, organ yang terkena, dan derajat keparahannya.

Namun, dia menyebutkan, ada beberapa hal yang dapat segera dilakukan untuk mengurangi dampak dari gas air mata ini.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah segera menjauh dari sumber gas air mata.

"Segera menjauh dari sumber gas air mata untuk mengurangi dosis paparannya," jelas dia.

Selanjutnya, bersihkan sisa gas air mata yang masih menempel di tubuh.

Baca juga: Punya 400 Anggota Tim Bayangan, Pengamat: Nadiem Tak Percaya ASN Kemendikbud

Upayakan mengganti pakaian yang telah terkontaminasi gas air mata. Lalu, segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com