Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kemendikbud, dari Ki Hadjar Dewantara hingga Nadiem Makarim

Kompas.com - 02/10/2022, 16:07 WIB
Andia Christy,
Dian Ihsan

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Keberadaan kementerian yang fokus di bidang pendidikan tentu sangat penting bagi berjalannya suatu pemerintahan di negara. Terutama karena bertanggung jawab untuk sebuah bidang administrasi umum pemerintahan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sendiri telah ada sejak awal kemerdekaan tahun 1945 meskipun mengalami beberapa perubahan nama.

Melansir dari situs resmi Kemendikbud Ristek, berikut sejarah Kemendikbud Ristek sejak awal kemerdekaan hingga sekarang ketika dipimpin Nadiem Makarim.

Baca juga: 400 Anggota Tim Bayangan Nadiem Merendahkan SDM Kemendikbud Ristek

Sejarah Kemendikbud Ristek

Setidaknya ada beberapa sejarah Kemendikbud Ristek dari awal Kemerdekaan sampai saat ini. Sejarah ini diharapkan bisa diketahui oleh siswa, mahasiswa maupun masyarakat Indonesia.

1. Awal Kemerdekaan (1945-1950)

Sebelum Indonesia merdeka, pendidikan dilakukan bukan untuk mencerdaskan kaum pribumi, melainkan demi kepentingan kolonial penjajah.

Pada masa ini, semangat untuk membangun identitas diri sebagai bangsa merdeka begitu kental.

Maka, tidak heran instruksi menteri pun berkaitan dengan upaya memompa semangat perjuangan dengan mewajibkan bagi sekolah untuk mengibarkan sang merah putih setiap hari di halaman sekolah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, hingga menghapuskan nyanyian Jepang Kimigayo.

Organisasi kementerian bernama Kementerian Pengajaran yang dipimpin pertama kali oleh Menteri Pengajaran Ki Hadjar Dewantara pun masih sangat sederhana. Namun, kesadaran untuk menyiapkan kurikulum sudah dilakukan.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Ubah SNMPTN-SBMPTN Jadi SNBP dan SNBT

Pada Kabinet Syahrir I, Menteri Pengajaran dipercayakan kepada Todung Sutan Gunung Mulia.

Mulia melakukan berbagai langkah seperti meneruskan kebijakan menteri sebelumnya di bidang kurikulum berwawasan kebangsaan, memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, serta menambah jumlah pengajar.

Lanjut pada Kabinet Syahrir II, Menteri Pengajaran dijabat Muhammad Sjafei sampai tanggal 2 Oktober 1946.

Kemudian Menteri Pengajaran dipercayakan kepada Raden Soewandi hingga 27 Juni 1947.

Pada era kepemimpinan Soewandi ini terbentuklah Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang diketuai Ki Hadjar Dewantara. Panitia ini bertujuan meletakkan dasar-dasar dan susunan pengajaran baru.

2. Era Demokrasi Liberal (1951-1959)

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com