Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Cemas Sebelum Operasi, Ini Tipsnya ala Ners Unair

Kompas.com - 02/10/2022, 15:08 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tindakan operasi pada pasien biasanya akan menimbulkan rasa cemas.

Untuk mengatasi rasa cemas sebelum tindakan operasi, mahasiswa Profesi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Ners Unair) membagikan beberapa tips bermanfaat.

Salah satu mahasiswa FKp Unair Muhammad Fikri Alfaruq mengatakan, kecemasan preoperatif atau sebelum operasi merupakan reaksi emosional terhadap persepsi adanya bahaya. Baik yang nyata maupun yang dibayangkan.

Baca juga: 3 Universitas Terbaik di Singapura, Referensi Kuliah di Luar Negeri

Menurutnya, seorang pasien merasa cemas sebelum operasi merupakan hal yang lumrah.

"Mereka merasa takut karena belum mengetahui prosedur yang akan dilakukan, tidak tahu tentang prosedur anestesi (pembiusan), cemas dengan keadaan usai operasi maupun ancaman keutuhan tubuh atau kesehatan dan kehidupannya," urai Muhammad Fikri Alfaruq seperti dikutip dari laman Unair, Minggu (2/10/2022).

Cara untuk atasi cemas sebelum operasi

Dia mengatakan, ketakutan ini cenderung menjadi boomerang ketika operasi dilakukan. Sehingga penting bagi pasien untuk mengurangi kecemasan sebelum tindakan operasi.

Fikri menerangkan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan tersebut, antara lain:

1. Melakukan konseling dan edukasi pre-operatif.

2. Terapi psikoreligius (murotal bagi agama Islam).

3. Terapi musik.

4. Terapi distraksi.

5. Terapi relaksasi otot yang progresif.

Baca juga: Kompetisi Pertamuda: Ajak Mahasiswa D3-S1 Berinovasi dengan Ide Bisnis

Pengaturan pola nafas atasi kecemasan

Fikri menilai, teknik relaksasi napas dalam sangat bagus dimanfaatkan untuk mengurangi kecemasan pada pasien.

"Ketika kita menarik napas dalam dan menghembuskan tubuh kita akan mengalami fase relaksasi. Sehingga hal tersebut memberikan keseimbangan tubuh dan pikiran, merilekskan pikiran, serta mengurangi stres, kecemasan, dan membantu memperbaiki masalah tidur," beber Fikri

Latihan napas dalam, lanjut Fikri, dapat dilakukan dengan menghirup napas secara perlahan dan menggunakan diafragma.

Hal ini memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh. Setelah itu napas dapat dilepaskan perlahan melalui mulut ataupun hidung.

"Olah napas dalam ini dapat membantu pola tidur juga karena porsi tidur juga akan mempengaruhi pasien pre-operatif," imbuh dia.

Tekanan darah pasien juga berpengaruh apabila tidur kurang dan terus cemas. Apabila tekanan darah naik berisiko juga dengan pelaksanaan operasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com