Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Gizi Unair: Ini Tips Kontrol Gula Berlebih pada Makanan Kemasan

Kompas.com - 02/10/2022, 09:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UNAIR News

KOMPAS.com - Kini, jenis makanan yang beredar di tengah masyarakat sangat beragam. Bahkan banyak produk modern dan instan yang banyak digemari.

Hanya saja, produk modern banyak kandungan gula. Maka dari itu, konsumsi kandungan gula juga harus tetap dibatasi untuk menjaga kesehatan tubuh.

Bagaimana caranya? Dosen Ilmu Gizi asal Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniroh, SKM., MKes., memberikan tipsnya.

Menurut dia, masyarakat masa kini harus menjadi konsumen yang cerdas. Maka dari itu, ia membagikan beberapa tips kepada konsumen dalam mengonsumsi gula.

Baca juga: 6 Makanan bagi Penderita Asam Lambung, Info Ners Unair

Dengan membaca label pangan

Adapun salah satu cara yang dilakukan ialah dengan memahami label pangan yang tertera pada produk makanan atau minuman kemasan.

Pemahaman terhadap label pangan dapat membantu konsumen dalam membatasi asupan, utamanya pada kandungan gula, garam dan lemak.

"Label kemasan merupakan alat komunikasi produsen kepada konsumen. Di situ kita dapat menemukan label Informasi Nilai Gizi (ING) atau nutrition facts, jumlah takaran saji yang disarankan, tanggal kadaluarsa, label halal, serta peringatan kandungan bahan alergen," ujarnya dikutip dari laman Unair, Jumat (30/9/2022).

Pahami kebutuhan gula harian

Selain itu, konsumsi atau asupan gizi harian seseorang juga harus diperhatikan. Termasuk gula. Konsumsi gula sebaiknya dibatasi 10 persen dari jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.

"Rata-rata, seseorang membutuhkan asupan baik dari minuman atau makanan sebanyak 50 gram gula, atau setara dengan 4-5 sendok makan," jelasnya.

Baca juga: 2 Kebiasaan Ini Sama Bahayanya dengan Merokok, Cek Info Ners Unair

Lailatul juga menjelaskan mengenai risiko penyakitnya. Menurutnya, asupan gula yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, dapat menyebabkan ketidakseimbangan tubuh yang dapat mengakibatkan risiko penyakit.

Tidak hanya pada gula, apapun yang terlalu banyak atau sedikit dapat berpengaruh kepada kondisi tubuh.

"Contohnya adalah peningkatan kadar gula darah, peningkatan berat badan yang menimbulkan risiko overweight, serta meningkatkan faktor risiko penyakit lain seperti halnya diabetes melitus tipe 2," terangnya.

Maka dari itu, dosen Prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair ini juga berpesan bagi masyarakat untuk terus menerapkan gaya hidup sehat.

Jadi, sebaiknya masyarakat untuk melakukan gaya hidup sehat. Yaitu dengan:

1. melakukan olahraga teratur

2. porsi makan dan istirahat yang cukup

Baca juga: Ners Unair: 7 Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

3. memanajemen stres agar metabolisme tubuh dapat berjalan sebagaimana mestinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com